Lemahnya Literasi Digital Rentan Dieksploitasi secara Ekonomi
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Subklaster Anak Korban Pornografi dan Cybercrime, Kawiyan dalam diskusi virtual bertajuk Perlindungan Anak Dalam Ruang Digital yang digelar FMB 9 di Jakarta, Rabu (19/6).
JAKARTA - Lemahnya literasi digital rentan dieksploitasi untuk kepentingan ekonomi oleh sejumlah pihak tertentu. Orang tua yang tengah mengalami kesulitan ekonomi akan menjadikan ruang digital sebagai sarana untuk mendulang keuntungan ekonomi.
Demikian dipaparkan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Subklaster Anak Korban Pornografi dan Cybercrime, Kawiyan dalam diskusi virtual bertajuk Perlindungan Anak Dalam Ruang Digital yang digelar FMB 9 di Jakarta, Rabu (19/6).
Menurut Kawiyan, masalah kekerasan seksual yang dialami anak di Bekasi Jawa Barat dan Tangerang Selatan Banten beberapa waktu lalu sangat memprihatinkan. Apalagi, hal ini dilakukan oleh orang terdekat seperti ibunya sendiri.
"Makanya perlu literasi digital bagi para ibu rumah tangga dan anak anak. Pemerintah bila perlu bikin kelas kelas literasi digital agar mereka bisa memanfaatkan perkembangan internet secara benar sehingga tidak merusak masa depan anaknya," tegas Kawiyan.
Adapun KPAI, papar Kawiyan, sangat prihatin dengan lemahnya literasi digital di masyarakat. Sebab, kondisi ini sangat rentan dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan melalui ruang digital.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya