Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Eropa

Leif Erikson, Penjelajah yang Menyatukan Bangsa Nordik

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Meskipun memiliki ambisi ini, kawasan Nordik berada di bawah bayang-bayang negara-kota yang berkembang pesat di selatan dan kekuatan angkatan laut seperti Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris, yang mulai menguasai dunia dan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan Eropa.

Baik Denmark-Norwegia maupun Swedia-Finlandia tidak akan memiliki peran yang berpengaruh. Sebaliknya, negara-negara yang pernah bersatu itu berperang satu sama lain dalam upaya untuk mendapatkan kendali penuh atas kawasan Nordik yang bersatu.

Sementara itu perang telah melelahkan dan secara umum menguntungkan Swedia. Pertama-tama, Denmark harus menyerahkan Skane, Halland, dan Blekinge yang hijau dan berkembang dengan baik kepada Swedia. Pada 1814, seluruh Norwegia diserahkan kepada Swedia, yang baru saja kehilangan Finlandia kepada musuh bebuyutannya yang lain yaitu Russia. Denmark tetap memegang kendali atas Islandia, Kepulauan Faroe, dan Greenland, yang sementara itu telah dijajah.

Denmark dan Swedia mengubur kapak perang selama abad kesembilan belas. Meskipun kedua negara tersebut kemudian menjadi kecil menurut standar Eropa, negara-negara besar Eropa memandang kemerdekaan negara-negara ini sebagai hal yang menguntungkan secara strategis.

Ada kebutuhan untuk menjadi penyangga antara negara-negara besar seperti Russia, Prusia, Prancis, dan Inggris. Keuntungan dari hadirnya kekuatan-kekuatan itu Laut Baltik tidak dikendalikan oleh satu kekuatan tunggal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top