Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lebih Mudah Dibanding Misi Menjajah Mars

A   A   A   Pengaturan Font

Menciptakan koloni di Mars menurut astrofisikawan Institut Meteorologi Helsinki, Finlandia, Pekka Janhunen, lebih sulit. Ia lebih menyukai membangun stasiun luar angkasa dengan konsep "Megasatelit," sebagai alternatifnya. "Kekhawatiran saya, anak-anak di permukiman Mars tidak akan berkembang menjadi orang dewasa yang sehat dalam hal otot dan tulang karena gravitasi Mars terlalu rendah," kata Janhunen.

"Maka, saya mencari alternatif yang akan memberi gravitasi mirip bumi, tetapi juga dunia yang saling berhubungan," tambahnya. Luas permukaan Mars, kata Janhunen, lebih kecil dari bumi. Akibatnya, tidak dapat menyediakan ruang untuk populasi yang signifikan dan ekspansi ekonomi. Sebaliknya, koloni Ceres dapat tumbuh dari satu hingga jutaan habitat.

Menurut Space, Mars memiliki beberapa risiko mematikan untuk ditinggali oleh penjelajahan manusia. Radiasi Mars lebih keras dan merusak daripada radiasi yang dialami orang-orang di bumi. Bahkan astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang masih berada dalam medan magnet pelindung bumi, terpapar radiasi 10 kali lipat jika mereka kembali ke bumi.

Bahaya paparan radiasi tinggi adalah mual, muntah, anoreksia, kelelahan, katarak, penyakit jantung, dan penyakit peredaran darah. Berada di Mars tanpa dukungan logistik seperti di bumi dapat membuat lingkungan menjadi kurang mendukung. Hal ini dapat menyebabkan penyakit mental dan fisik, sehingga para astronot dapat saling miskomunikasi.

Jika jarak bumi-bulan 'hanya' 380.000 kilometer, maka jarak bumi-Mars mencapai 225 juta km. Dalam sekali perjalanan, astronot tidak akan punya cara memasok kembali sumber daya mereka. Jadi, mereka harus sangat mandiri untuk bertahan hidup, maka misi ke planet merah harus direncanakan dengan cermat.

Dalam perjalanan ke Mars, astronot akan menemui tiga medan gravitasi berbeda. Para penjelajah ruang angkasa akan memulai di medan gravitasi bumi, yaitu kira-kira 10 newton per kg. Selanjutnya, akan mengalami kondisi tanpa bobot selama perjalanan enam bulan melalui luar angkasa.

Setiap kali gravitasi berubah, tubuh astronot harus beradaptasi. Menurut Human Research Program, perubahan dari satu medan gravitasi ke lainnya memengaruhi koordinasi tangan-mata, keseimbangan, gerakan, dan rasa ruang.
Perubahan gravitasi tersebut berpengaruh pada otot, tulang dan jantung. Tanpa gravitasi memadai, kepadatan tulang seseorang turun 1 persen setiap bulan. Sebab tubuh tidak bekerja melawan gaya tersebut.

Menurut Mars One, sebuah proyek yang bertujuan menciptakan kehidupan permanen di planet tersebut, ini tantangan dan risiko yang sangat nyata. Mendiang Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, dalam pidatonya 12 September 1962 yang terkenal "Rice Moon," mengatakan "Kami memilih untuk pergi ke bulan, bukan karena mudah,tapi karena sulit."

Laman resmi Mars One, menyebutkan, upaya eksplorasi Mars memiliki risiko kehilangan waktu, sumber daya, dan nyawa manusia. Tantangannya, mengidentifikasi risiko dalam setiap langkah misi sepuluh tahun mulai dari pemilihan astronot hingga pelatihan, dari peluncuran sampai tinggal di Mars. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top