Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Lebih Baik dari AS, Dirut Mandiri Investasi Blak-blakan Ungkap Pasar Saham RI Digemari Investor Dunia

Foto : Istimewa

Press Conference Mandiri Investasi tentang Market & Investment Outlook 2022, yang digelar pada Kamis (25/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi mengungkapkan pasar saham Indonesia masih dilihat sebagai pasar yang sangat menarik untuk menjadi tempat investasi para manajer investasi global berkat kestabilan ekonomi dan fiskal yang kuat.

Ia pun mempredikdi kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan tumbuh kuat hingga akhir 2022. IHSG bahkan diprediksi akan mampu menembus level 8.100.

"Tim riset Mandiri Investasi memperkirakan IHSG di akhir 2022 berada di kisaran 7.800-8.100. Masih ada peluang kenaikan di kisaran ada 600-1.000 poin," kata dia dalam Press Conference Mandiri Investasi tentang Market & Investment Outlook 2022, yang digelar pada Kamis (25/8)

Aliyahdin memaparkan kinerja positif itu diyakini karena sebagai negara emerging market sertaPrice Earnings Ratio atau rasio PE rata-rata saham di Indonesia yang masih jauh di bawah negara maju, juga didapuk menjadi salah satu faktor meningkatnya minat investor asing terhadap pasar saham domestik. Pasalnya kondisi ini menunjukkan saham di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang sangat tinggi.

Namun, Aliyahdin tak menampik pergerakan IHSG kian fluktuatif atas pengaruh banyak faktor global. Kendati ia menilai IHSG masih mengalami pertumbuhan cukup tinggi dibandingkan bursa di Amerika Serikat (AS).

"Tentu dengan kondisi volatile tidak akan memengaruhi investor yang memiliki time horizon yang panjang. Namun untuk investor dana jangka pendek dan menengah, dapat memindahkan aset ke pendapatan tetap atau money market," ucap dia.

Untuk merespons potensi ini, Aliyahdin mengatakan, sebagai salah satu perusahaan pengelola aset investasi terbesar di Indonesia dengan total AUM sebesar Rp43 triliun per Juni 2022, Mandiri Investasi menyiapkan strategi produk, di antaranya dengan menciptakan varian produk yang meliputi seluruh asset class, yaitu Pasar Uang, Pendapatan Tetap, dan saham, yang termasuk didalamnya Index, serta juga tersedia dalam mata uang Rupiah dan US Dollar di seluruh asset class tersebut.

Aliyahdin menilai apabila varian-varian tersebut tersedia dan bisa diakses oleh Investor, maka akan tercipta MMI Product Ecosystem, yang bisa mengakomodasi semua kebutuhan, dan profil risiko nasabah. "Melalui strategi tersebut hingga semester I 2022 terdapat perbaikan kinerja Mandiri Investasi terutama di kelas aset saham offshore dan USD, yang dalam hal ini adalah produk Mandiri Global Syariah Equity Dollar (MGSED) dalam tiga bulan terakhir MGSED mampu mencetak kinerja 10-11 persen," ujarnya.

Tak hanya itu, untuk mengantisipasi perkembangan gaya hidup digital di masyarakat, Mandiri Investasi bekerjasama dengan hampir semua platform fintech yang ada di masyarakat. Mandiri Investasi juga telah memiliki Platform penjualan produk Reksa Dana milik Mandiri Investasi sendiri yaitu Moinves.

"Melalui platform Moinves ini, nasabah dapat langsung berinvestasi. Bahkan produk terbaru Mandiri Investasi, yaitu Reksa dana Index FTSE ESG, dapat dibeli di Moinves. Promo-promo di Moinves juga banyak, misalnya promo gajian, dan promo autodebet dari rekening Bank Mandiri," tutup Adi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top