Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Warga

Lebak Siapkan 1.708 Relawan "Stunting"

Foto : antaranews
A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK - Pemerintah Kabupaten Lebak melibatkan 1.708 relawan dalam pencegahan stunting. Tugas mereka terutama melaksanakan pendampingan keluarga rawan kekerdilan. Demikian Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah, di Lebak, Senin (11/7).
Dia mengatakan para relawan mendampingi keluarga rawan stunting yang tercatat 126.800 kepala keluarga. Tuti mengatakan pentingnya penurunan prevalensi sunting sebagai bagian dari penyelamatan penerus bangsa.
Keluarga rawan stunting, ucapnya, dengan indikator antara lain pasangan usia subur (PUS) yang memiliki banyak anak, jarak kelahiran antaranak dekat, menikah usia muda, tidak memiliki sumber air bersih, pendapatan ekonomi rendah, dan rumah tak memiliki jamban.
"Hasil pendampingan relawan juga dijadikan prioritas pencegahan dengan melibatkan semua instansi terkait, masyarakat, dan tokoh agama," katanya. Para relawan pendamping keluarga melakukan pencatatan terhadap bayi, ibu hamil, dan calon pengantin. Mereka menelusuri lokasi tempat tinggal. Tugas pencatatan terkait dengan upaya pemerintah mencegah prevalensi stunting.
Relawan yang juga Ketua Posyandu Kananga RW 11, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Yuyun Yuniarsih, mengatakan ada empat ibu hamil, dua bayi, dan satu calon pengantin di wilayahnya. Para relawan terdiri atas bidan, kader posyandu, dan PKK kelurahan. Mereka mendatangi rumah-rumah warga untuk mencatat.
Selain mencatat bayi, mereka juga melakukan pengukuran tubuh, panjang tangan, lingkar kepala, dan berat badan. Dalam kegiatan itu, relawan dari unsur bidan sekaligus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ibu hamil. Kegiatan lainnya, berupa penyuluhan dan edukasi pencegahan stunting kepada keluarga.
Tuti menjelaskan pentingnya penyuluhan agar keluarga memperhatikan asupan gizi dengan mengonsumsi makanan jenis sayur-sayuran, telur, daging, ikan, susu, buah-buahan, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Relawan juga memberikan buku panduan tentang makanan bergizi yang murah dan terjangkau. Mereka minta orang tua bayi dan ibu hamil rutin memeriksakan kesehatan ke puskesmas. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top