Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lawan Dominasi AS, Tiongkok-Rusia Kembali Bersekutu, Bangun Tatanan Dunia yang "Lebih Adil dan Rasional"

Foto : CNA/AFP

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berpose untuk diambil foto saat pertemuan di Beijing, Tiongkok, 4 Februari 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok ingin membentuk tatanan internasional bersama Rusia dalam "arah yang lebih adil dan rasional", kata seorang diplomat senior Tiongkok jelang pertemuan kedua pemimpin negara minggu ini.

Hubungan mantan sekutu Perang Dingin, Tiongkok dan Rusia, semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir, sebagai bagian dari apa yang mereka sebut hubungan "tak terbatas" untuk membendung dominasi global Amerika Serikat.

"Di bawah panduan strategis Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin, hubungan antara kedua negara selalu berjalan maju di jalur yang tepat," kata kepala urusan luar negeri Partai Komunis Tiongkok Yang Jiechi kepada duta besar Rusia untuk Tiongkok Andrey Denisov, Senin (12/9), dalam pernyataannya.

Yang mengatakan, Tiongkok ingin bekerja bersama Rusia untuk terus mengimplementasikan semangat kerjasama strategis tingkat tinggi antara kedua negara, menyelamatkan kepentingan bersama, memajukan pengembangan tatanan internasional dalam arah yang adil dan rasional.

Merespons hal itu, Denisov memuji hasil dari hubungan bilateral kedua negara, bunyi pernyataan tersebut.

Rusia mencari dukungan dari negara-negara Asia, khususnya Tiongkok, sejak terpukul oleh sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina.

Hubungan Tiongkok dan Barat makin buruk lantaran Beijing tidak mengutuk aksi invasi Moskow di Ukraina, bahkan memberikan perlindungan diplomatik dengan menghembuskan masalah sanksi Barat dan penjualan senjata ke Kiev.

Minggu ini, Putin dan Xi akan bertemu di Uzbekistan di sela-sela KKT negara-negara di kawasan Asia Tengah.

Sebelumnya, legislator Li Zhanshu menjadi politisi Partai Komunis tingkat tertinggi yang berkunjung ke Rusia sejak invasi Ukraina pada minggu lalu.

Dalam kunjungannya, Lia menyambut kerjasama dan kepercayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Moskow dan Beijing.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top