Latihan TNI AU Ambil Konsep Pertahanan IKN
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono
Foto: istimewaJAKARTA – Latihan yang digelar TNI AU dengan nama Angkasa Yudha pada tahun ini mengambil konsep simulasi pertahanan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kebijakan ini diambil karena lokasi IKN yang berada di kawasan Kalimantan Timur berdekatan dengan perbatasan negara lain.
"Nah, kenapa kita laksanakan dengan konsep ini. IKN yang jadi role model kita bahwa ini adalah antisipasi Angkatan Udara terhadap perpindahan IKN," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dalam jumpa pers, di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/11).
Selain itu, tambah Kasau, IKN juga berdekatan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang menjadi jalur perekonomian. Kemudian, kerawanan-kerawanan itu muncul karena dekatnya dengan ancaman yang akan datang terutama dengan border atau batas wilayah.
Seperti dikutip dari Antara, Kasau mengatakan kondisi tersebut membuat TNI AU harus memperkuat pertahanan IKN dari serangan asing di wilayah laut maupun udara. Karena itu, Kasau memastikan pihaknya akan melatih kekuatan tempur di darat, udara, dan bidang siber dalam latihan Angkasa Yudha demi memperkuat pertahanan IKN.
"Kita akan melihat, menguji, juga doktrin yang ada terkait dengan adanya kepindahan IKN baik dari segi pertahanan, baik dari segi keamanan ancaman-ancaman yang ada di sekitar IKN, itu fokus kita," tutur dia.
Untuk diketahui, latihan Angkasa Yudha ini digelar secara bertahap di mana rangkaian pertama berlangsung dari tanggal 4 sampai 8 November 2024.
"Akan dilaksanakan gladi posko bertempat di Soyus Sesko AU kemudian dilaksanakan juga di Mako Koops udara masing-masing daerah pada tanggal 4 sampai 8," ucap Tonny.
Pertahanan Siber
Selain itu, pada rentan waktu tersebut pihaknya akan menggelar pelatihan gladi posko di bidang pertahanan siber dan latihan proses pengambilan keputusan militer (PPKM).
Setelah itu, latihan bersama Angkasa Yudha akan menggelar latihan tahap dua yakni war gaming atau perencanaan taktik perang yang akan dijalankan dalam sebuah misi militer.
Di tahan terakhir ada latihan lapangan yang akan dilaksanakan di masing-masing pangkalan udara. Tidak hanya itu, TNI AU juga akan menggelar fire power demo untuk menguji seluruh kekuatan alutsista.
Dua kegiatan yang masuk dalam rangkaian latihan Angkasa Yudha itu digelar pada 25 November sampai 29 November 2024. Lebih lanjut, Tonny mengatakan akan mengerahkan seluruh kekuatan personel, alutsista, serta pesawat tempur dalam kegiatan ini.
"Personel yang dilibatkan ada 2.500 orang kemudian alutsista yang digunakan kita menerbangkan 56 jenis pesawat, kemudian ada radar, kemudian ada kendaraan taktis dan ada kendaraan khusus juga kita mainkan," papar Kasau.
Kasau mengatakan pihaknya akan memperkuat pertahanan siber TNI AU melalui latihan Angkasa Yudha 2024. "Ya, jadi siber kita menggunakan semua kekuatan yang ada kita miliki, software maupun hardware yang kita miliki," kata Kasau.
Pertahanan siber menjadi salah satu unsur penting lantaran saat ini peperangan bukan hanya menggunakan kekuatan fisik, melainkan serangan informasi dan peretasan jaringan. Dengan memperkuat kekuatan siber, Kasau yakin Indonesia dapat menangkal serangan informasi dan peretasan dari negara asing.
Kasau melanjutkan, dalam latihan tersebut pihaknya akan membuat skema penyerangan siber dan bagaimana cara untuk menanggulanginya.
"Kami juga bekerja sama dengan BSSN. Jadi, nanti ada skenario bagaimana siber kita, IT kita diserang, kemudian bagaimana kita juga melatih untuk menyerang kembali," ujar dia.
Dengan pelatihan di bidang siber ini, Kasau yakin kekuatan siber TNI AU akan semakin kuat dalam menangkal serangan dari negara lain.
Dia mengatakan latihan Angkasa Yudha itu digelar diselenggarakan guna melatih kemampuan personel yang ada di seluruh satuan TNI AU. "Ini adalah latihan puncak Angkatan Udara di mana kita mengenal latihan bertahap, berlanjut dan bertingkat," kata Kasau.
Kasau menjelaskan dalam latihan ini pihaknya melatih kemampuan personel secara pribadi, kemampuan memakai alat utama sistem senjata (alutsista) hingga kemampuan menggunakan pesawat tempur.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Peringati Hari Ibu, OJK Tekanankan Pentingnya Edukasi Pengelolaan Keuangan Keluarga
- Lewat Kegiatan Pemasaran, Kemenpar Bukukan Potensi Nilai Devisa Rp25,4 Triliun
- Arne Slot Tak Menyangka Liverpool Bisa Menang Besar atas Tottenham
- Minyak Jelantah Jadi Biofuel: Pertamina Patra Niaga Hadirkan Green Movement UCO
- Postecoglou Akui Kekuatan Skuad Tottenham Terpaut Jauh dengan Liverpool