Lari dan Kenikmatan Makan
Komunitas Maem Running Club mengkombinasikan lari dan makan. Maksudnya tidak lain, mereka dapat memuaskan hobi kuliner, disisi lain, kesehatan tubuh terjaga berkat lari.
"Jadi kalau makan sembarangan, kita nggak berdosa, karena kita lari," ujar Ahmad Munsif Respati, 24, mahasiswa, salah satu anggota Komunitas Maem Running Club yang ditemui di pusat berbelanjaan dibilangan Jakarta Pusat bersama dua rekannya yang lain Rizky Fajar Heryanto, 25, Captain Komunitas Maem Running Club dan Diko Dearahim, 25, anggota, Kamis(22/6).
Selain lari, makan menjadi hobi komunitas. Karena setelah lari, mereka akan mencari tempat makan sembari istirahat. "Bahkan, kalau ada yang punya tempat makan bisa diinformasikan kepada kami, nanti kami akan start dan finish dari tempat tersebut, nanti ada media eksposure di IG (Instagram) kami,@maemrunningclub," jelas Rizky sedikit berpromosi.
Mereka tidak memungkiri banyak perkembangan komunitas lari makin pesat belakangan ini. Komunitas ini tumbuh dari parapecinta lari yang semula tergabung di berbagai komunitas lari. Selain itu, sebagai anggota bertemu di ajang lomba lari maupun Car Free Day.
Ngobrol punya ngobrol, mereka memiliki kesamaan minat, lari, dan makan, bahkan makan menjadi semacam kewajiban.Akhirnya pada 2015 terbentukKomunitas Maem Running Club dengan sloganrun, eat, joy. Maksudanya, mereka akan lari terlebih dahulu lalu makan-makan setelahnya bersenang-senang.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya