Larangan Ekspor yang Meluas Membuat Harga Pangan Makin Tidak Terkendali
» Perang yang berlanjut kemungkinan memicu kekurangan pangan, terutama biji-bijian dan minyak sayur akan menjadi akut.
JAKARTA - Negara-negara produsen pangan semakin membatasi ekspor komoditas mereka untuk menjaga stok kebutuhan dalam negeri masing-masing. Meluasnya larangan ekspor dari negara-negara produsen tersebut, makin membuat harga pangan global tidak terkendali.
Dewan Penasihat Institut Agroekologi Indonesia (Inagri), Ahmad Yakub, yang diminta pendapatnya mengatakan dengan makin banyaknya negara yang melarang ekspor pangan maka yang akan paling menderita adalah kelompok paling rentan yakni orang miskin, dan terutama perempuan dan anak-anak orang miskin.
Kebijakan negara pada saat ini, menurut Yakub, mesti fokus pada penanganan jangka pendek potensi rawan pangan yang sensitif pada kebutuhan kelompok paling rentan dan penanganan jangka panjang yakni mendorong kemandirian pangan yang selama ini cenderung masih menjadi retorika.
"Jangka pendek jaminan sosial jangan sampai bocor dan tepat sasaran. Jangka panjang, diversifikasi pangan sehingga bisa substitusi pangan itu benar-benar dilaksanakan," kata Yakub.
Pangan dan energi, katanya, tidak hanya berdimensi ekonomi, tapi merupakan kebutuhan paling fundamental sebuah bangsa. Sebab itu, dalam menyikapi masalah pangan tidak boleh semata-mata hanya pertimbangan ekonomi, tetapi mesti pertimbangan sustainability bangsa jauh ke depan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya