Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi - Sejak 2015-2020, Pemerintah Bangun 965.217 Unit Rumah untuk Rakyat

Lanjutkan Program Sejuta Rumah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Selain menciptakan lapangan kerja, program sejuta rumah juga dapat menggerakkan sektor industri terkait.

JAKARTA - Pemerintah diminta untuk melanjutkan program sejuta rumah, mengingat perumahan merupakan kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Karena itu, sebagai program strategis nasional, program Sejuta Rumah perlu mendapatkan dukungan berbagai pihak, mulai dari pengembang, perbankan, dan industri terkait lainnya.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menilai program Sejuta Rumah yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat menjadi salah satu alternatif pemulihan ekonomi pascapandemi. Selain menyerap tenaga kerja, lanjutnya, program itu juga menggerakkan sektor industri terkait.

"Pandemi Covid-19 sangat memukul kita. Karena membuat berbagai sektor terkena dampak, tak terkecuali program pengadaan sejuta rumah untuk masyarakat. Akibat Covid-19, pembangunan sejuta rumah mengalami hambatan yang cukup signifikan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (8/1).

Pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor terdampak, termasuk juga program Sejuta Rumah yang digagas Presiden Jokowi. Padahal hingga 31 Desember 2020, sebanyak 965.217 unit rumah sudah dibangun.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat pembangunan program Sejuta Rumah per 31 Desember 2020 mencapai 965.217 unit rumah di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, menerangkan pembangunan perumahan menjadi salah satu upaya pemerintah untuk tetap menjaga stabilitas perekonomian nasional.

"Kami terus menggenjot program Sejuta Rumah meskipun ada pandemi Covid-19. Dari data yang kami miliki per 31 Desember 2020 lalu angka capaian program Sejuta Rumah telah mencapai 965.217 unit rumah," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (7/1).

Butuh Dukungan

Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 2015, ujar dia, juga menjadi program strategis nasional yang perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari pengembang, perbankan, sektor industri, dan masyarakat.

"Sektor perumahan itu harus tetap berjalan karena dapat membantu pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Selain itu, pembangunan perumahan yang baik dari sisi kualitas dan layak huni juga dapat membuka lapangan kerja, mendorong kinerja sektor industri sekaligus menjaga kesehatan masyarakat agar bisa terhindar dari terpapar Covid-19," katanya.

Meskipun, hasil capaian pembangunan perumahan mungkin belum mencapai target yang maksimal yakni satu juta unit per tahun, lanjutnya, namun hal itu membuat pemerintah harus tetap berupaya mendorong pembangunan perumahan untuk masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Angka capaian program Sejuta Rumah sebanyak 965.217 unit rumah tersebut terbagi menjadi dua yakni pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 772.324 unit dan rumah untuk non-MBR sebanyak 192.893 unit. "Pembangunan rumah untuk MBR yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR tercatat 289.983 unit, kementerian lain 51.136 unit, dan pemerintah daerah 33.925 unit," papar Khalawi.

Selain itu, pengembang perumahan juga membangun rumah 388.639 unit. Pembangunan rumah juga banyak dilaksanakan sektor swasta melalui CSR 3.681 unit dan masyarakat membangun rumah secara mandiri 4.960 unit.

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top