
Lambat Bangun EBT, Defisit Energi di Depan Mata

>> Negara akan semakin terperangkap jebakan utang untuk biayai tingginya impor energi.
>> Indonesia konsumen energi terbesar nomor empat di antara emerging market.
JAKARTA - Indonesia mesti mulai memacu pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sekarang juga untuk menghindari ancaman defisit energi yang diperkirakan terjadi dua tahun mendatang atau sudah di depan mata.
Defisit itu disebabkan pertumbuhan konsumsi energi yang tidak diimbangi oleh kenaikan pasokan yang memadai. Sedangkan pasokan energi nasional tidak mencukupi antara lain karena pengembangan EBT yang lambat, produksi minyak dan gas (migas) nasional yang terus menurun, serta industri pertambangan batu bara yang lesu karena penurunan harga komoditas tersebut.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya