Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Pasukan Russia Coba Rebut Kota Severodonetsk

Kyiv Kuasai Kembali Kharkiv

Foto : AFP/SERGEY BOBOK

Tank Hancur l Seorang warga Ukraina memperhatikan tank Russia yang hancur dekat pemukiman di desa Mala Rogan, Kharkiv timur pada Minggu (15/5). Saat ini pasukan Ukraina telah berhasil merebut Kharkiv, kota perbatasan Ukraina dengan Russia.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah mendapatkan kembali kendali atas wilayah di perbatasan Russia dekat kota terbesar kedua di negara itu, Kharkiv, yang terus-menerus diserang sejak invasi Moskwa dimulai.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial pada Minggu (15/5) malam bahwa pasukan Ukraina dari brigade ke-127 di wilayah Kharkiv, berhasil mengusir pasukan Russia dan mengklaim kemenangan atas wilayah perbatasan negaranya itu.

Dalam sebuah video yang dirilis dengan pernyataan itu, tampak sekelompok tentara Ukraina bersenjata yang mengenakan seragam kamuflase, berkumpul di sekitar pos demarkasi perbatasan yang dicat kuning dan biru.

"Pasukan militer kami telah mencapai perbatasan dengan Federasi Russia. Kami telah berkuasa di sini," kata salah satu tentara.

"Kami berterima kasih kepada semua orang yang, mempertaruhkan hidup mereka, membebaskan Ukraina dari penjajah Russia," kata gubernur regional Kharkiv, Oleg Synegubov, dalam sebuah pernyataan di media sosial. "Kami masih memiliki banyak tugas di depan kami," imbuh dia.

Sebelumnya, penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich, pada Minggu mengatakan kepada televisi lokal bahwa pasukan Russia sedang dikerahkan kembali ke wilayah Donbas di selatan Kharkiv setelah mundur, menyusul serangan balasan Ukraina.

Pihak Kepresidenan Ukraina mengatakan dalam taklimat yang dipaparkan pada Senin (16/5) bahwa Russia melanjutkan serangan di wilayah Lugansk di selatan Kharkiv dan berupaya merebut Kota Severodonetsk.

Sejak gagal merebut ibu kota pada awal invasi pada akhir Februari, penguasaan Donbas telah menjadi salah satu tujuan utama Moskwa, tetapi intelijen Barat memperkirakan serbuan pasukan Russia ke wilayah itu akan terhenti akibat adanya perlawanan sengit serta Moskwa akan mengalami kerugian besar.

Beberapa hari sebelum melakukan invasi, Moskwa terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri dan Republik Rakyat Luhansk di Donbas, demi kelancaran menguasai wilayah Donbas.

Gencatan Senjata

Sementara itu Kementerian Pertahanan Russia pada Senin (16/5) mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata telah dicapai untuk mengevakuasi tentara yang terluka dari pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina.

"Kesepakatan dicapai dengan perwakilan militer Ukraina yang diblokir di Azovstal di Mariupol untuk mengevakuasi yang terluka," kata kementerian itu.

Gencatan senjata itu diumumkan setelah sebelumnya kaum perempuan Ukraina mendesak negara-negara Barat untuk menyelamatkan tentara mereka yang terjebak dan bersembunyi di pabrik baja Azovstal, yang merupakan kantong perlawanan terakhir di Kota Mariupol.

"Diperkirakan ada sekitar 1.000 tentara Ukraina yang terperangkap di Azovstal, dan hampir 600 terluka," menurut Sviatoslav Palamar, wakil komandan resimen Azov, yang baru-baru ini berbicara dalam sebuah video untuk memohon agar mereka dievakuasi.

"Menyerah sama sekali tak terpikirkan oleh kami karena sama saja dengan kematian. Sudah ada anggota batalion Azov yang ditawan. Mereka disiksa dengan kejam dan kemudian Russia mengirim foto-foto tubuh yang disiksa itu kepada ibu mereka," kata dia. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top