Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kutukan Sampah Plastik! Masalah Rumit Yang Tak Kunjung Usai

Foto : pixabay

Ilustrasi Gambar Botol Bekas

A   A   A   Pengaturan Font

Masalah sampah plastik seperti kutukan yang sampai saat ini belum bisa ditangani dengan maksimal. Penggunaan barang berbahan dasar plastik masih menjadi pilihan banyak orang, karena dinilai mudah ditemukan dan mememiliki harga murah. Berbagai produk masih banyak yang menggunakan plastik sebagai wadahnya, seperti makanan ringan, minuman kemasan, produk kosmetik dan lain-lain. Namun masih banyak yang tidak menyadari bahaya dari sampah plastik itu sendiri.

Sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Untuk sampah kantong plastik membutuhkan waktu hingga 20 tahun agar terurai. Lalu sedotan plastik adalah benda kecil yang sering kita gunakan dan kerap disepelekan, membutuhkan waktu tidak kurang dari 200 tahun untuk terurai secara alami. Bahkan Styrofoam tidak dapat terurai secara alami, jika terkena sinar matahari, Styrofoam akan terpecah dan menjadi potongan kecil dan bisa termakan oleh hewan-hewan liar yang ada di sekitarnya.

Cukup banyak gerakan yang mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan plastik. Metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) acap kali digaungkan untuk pemanfaatan dari sampah plastik. Reduce adalah mengurangi penggunaan sampah plastic sekali pakai yang berpotensi menjadi sampah dan menggantinya dengan jenis lain. Reuse adalah penggunaan kembali produk yang masih bisa digunakan, seperti botol plastik dan lain-lain. Recycle adalah mendaur ulang yang bisa dilakukan baik skala kecil oleh masyarakat atau skala besar yang dikelola oleh tempat pengolahan sampah.

Ditemui oleh Koran Jakarta, salah satu komunitas pecinta alam di bilangan Cipondoh, Kota Tangerang, yaitu Sispala Ganesha, mereka memiliki program yang mengajak masyarakat sekitar untuk memilah sampah plastik.

"Sampah yang sudah dipilah oleh masyarakat, dipilah lagi di posko kami. Sampah yang sesuai, akan kami buat kerajinan tangan, seperti tas, pot bunga dan lain-lain. Sampah yang tidak sesuai, akan kami serahkan ke tempat pengolahan sampah yang ada di Cipondoh," ujar Aditya Panca selaku anggota Sispala Ganesha (6/4).

Pada kesempatan kali ini, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Sispala Ganesha menamai program nya dengan 'Sedekah Sampah Ramadhan', dimana hasil dari sedekah sampah oleh masyarakat akan digunakan untuk santunan kepada yang membutuhkan dan memberikan takjil gratis untuk berbuka puasa.

"Di bulan Ramadhan ini, pasti banyak masyarakat yang ingin bersedekah atau berbagi. Kami manfaatkan momen ini, dengan cara bersedekah lewat sampah" ucap Aditya

Dengan tema ini, Sispala Ganesha berharap agar masyarakat lebih konsisten memilah sampahnya, karena dari sampah saja masyarakat sudah bisa bersedekah.

"Hasil dari sampah yang sudah dikreasikan akan kami jual dan hasil penjualan di bulan Ramadhan ini, murni kami sedekahkan kepada yang membutuhkan, sesuai dengan tema nya." ungkap Aditya.

Sispala Ganesha mengajak masyarakat dari semua lapisan, untuk lebih bijak menggunakan produk plastik, terlebih untuk produk yang menggunakan plastik sekali pakai.

"Jika terpaksa menggunakan produk plastik, kami harap sampah yang telah digunakan untuk dipilah, agar sampah plastik tersebut tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)" tutur Aditya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Millah Nurnabillah

Komentar

Komentar
()

Top