Kurangi Subsidi Energi Fosil yang Bebani APBN
Evaluasi bukan untuk menghilangkan subsidi sama sekali, tetapi agar subsidi tersebut lebih efisien dan benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkannya. Selama ini subsidi BBM dan listrik selain menguras keuangan negara, hasilnya pun kurang optimal karena tidak dinikmati sepenuhnya oleh kelompok yang betul-betul membutuhkan.
Selain boros dan kurang tepat sasaran, subsidi juga secara tidak langsung mengancam keberlangsungan hidup manusia dan kelestraian alam. Dengan subsidi, polusi kendaraan dan pabrik semakin meningkatkan emisi karbon yang memicu perubahan iklim.
Pengamat energi terbarukan dan iklim dari Universitas Brawijaya, Malang, Adi Susilo, mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi pemberian subsidi energi agar lebih tepat sasaran. Pemberian subsidi yang salah sasaran selain hanya memboroskan APBN, juga justru mendorong penggunaan energi fosil yang akan memicu perubahan iklim.
"Pemberian subsidi BBM selama ini memang sering dipertanyakan karena lebih banyak digunakan terutama oleh kendaraan roda empat milik pribadi," kata Adi.
Hal itu, katanya, perlu dipikirkan kembali oleh pemerintah, apalagi dengan tren perubahan iklim yang sangat berdampak pada produksi pangan dan bencana. Dicarikan cara penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran, dan tetap mudah dalam prosesnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya