Kurangi Subsidi Energi Fosil yang Bebani APBN
Direktur Penyusunan APBN Direktorat Jendral Anggaran Kementerian Keuangan, Rofyanto Kurniawan, mengatakan tengah mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 yang didesain lebih efektif khususnya subsidi energi.
Pemberian subsidi BBM dan listrik, katanya, tidak efisien karena banyak masyarakat mampu yang ikut menikmati subsidi tersebut.
"Subsidi hanya untuk rakyat miskin dan yang membutuhkan, rakyat mampu menengah ke atas harusnya tidak perlu lagi mendapatkan subsidi," tutur Rofyanto.
Oleh karena itu, pemerintah secara bertahap akan mengembalikan harga BBM dan listrik ke harga keekonomiannya. Hal itu dimaksudkan agar belanja negara bisa lebih produktif lagi, dan subsidi bisa dialihkan ke masyarakat yang membutuhkan.
Pada tahun ini, pemerintah menggelontorkan subsidi dan kompensasi sebesar 520 triliun rupiah lebih yang digunakan untuk mensubsidi BBM, listrik dan gas LPG 3 kg. Jumlah tersebut membengkak dari target sebelumnya hanya 152,5 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya