Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 07 Okt 2020, 03:00 WIB

Kurangi Kebergantungan Pupuk Kimia

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong petani memanfaatkan pupuk organik guna menciptakan ketahanan lingkungan serta hasil panen berkualitas. Selama ini, tingkat kebergantungan produsen pangan RI terhadap pupuk kimia masih sangat tinggi.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, menegaskan dengan penggunaan pupuk organik produk pertanian juga dapat memiliki nilai jual dan kesehatan tinggi sehingga bisa menjangkau pasar mancanegara.

Dia mengatakan pupuk menjadi salah satu sarana produksi yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan produktivitas dan hasil pertanian. Karena itu, pemerintah selalu mengalokasikan anggaran besar melalui kebijakan pupuk bersubsidi bagi para petani dalam rangka memperoleh pupuk berkualitas.

"Dalam jangka panjang, Kementan juga tidak boleh terus-menerus petani bergantung dengan pupuk kimia, harus didorong sinergi dengan peternakan, perikanan, lingkungan hidup agar petani Indonesia bisa mandiri dalam melakukan pengelolaan pupuk dengan mengembangkan pupuk organik," tegas Dedi, di Jakarta, Selasa (6/10).

Dedi menambahkan, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional, pemerintah berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian melalui penerapan teknologi budi daya secara tepat dengan penggunaan sarana produksi di masing-masing wilayah.

Salah satu sarana produksi yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan produktivitas dan hasil pertanian adalah pupuk. Namun ke depan, Kementan harus berupaya memulihkan kembali atau recovery tanah agar tidak mengalami degradasi tingkat produktivitas dampak dari penggunaan pupuk yang sangat tinggi.

"Jangan sampai nanti kita mengalami masa di mana produksi menurun tajam karena hancurnya tata guna tanah," tambah dedi.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan pihaknya mengalokasikan kuota pupuk subsidi termasuk untuk pupuk organik. Selain itu, Kementan juga sudah memiliki program terkait penggunaan pupuk organik yang akan terus dikembangkan.

"Petani juga bisa menggunakan pupuk organik mandiri dari lingkungan sekitar dari limbah dengan proses reuse, reduce, dan recycle (3R)," ucap Suwandi.

Dia mengatakan kecenderungan penggunaan pupuk kimiawi yang semakin tinggi menjadikan lahan tandus, kurang subur, disebabkan tanah tidak memiliki lagi cacing, mikroba. "Kami akan terus mendorong penggunaan pupuk organik di lahan petani sehingga dampak penggunaan pupuk kimiawi dapat dikurangi," terang Suwandi.

Tambah Anggaran

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sarwo Edhy, mengatakan sesuai terbitan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), ada penambahan anggaran untuk pupuk subsidi pada 2020 mencapai satu juta ton atau sebesar 3,1 triliun rupiah.

ers/E-10Susan

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.