Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Harga Kedelai

Kurangi Kebergantungan pada Impor Kedelai

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peneliti Pertanian dari Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB), Raden Dikky Indrawan, menegaskan pada prinsipnya harga kedelai naik bukan karena kekurangan stok, tetapi karena psikologis transmisi harga dunia.

Pada saat Covid-19, beberapa negara produsen mengalami penurunan produksi, permintaan meningkat dari negara-negara importir. Kondisi inilah yang memicu transmisi harga kedelai dunia ke harga kedelai di Indonesia.

Selama kedelai masih mengandalkan impor maka transmisi harga dunia tidak terelakkan. "Satu-satunya solusi adalah membuat kedelai lokal menjadi tersedia dan kompetitif. Namun, ini pun masih membutuhkan proses panjang yang tidak mudah," ungkap Dikky, di Jakarta, Senin (4/1).

Cara membuat kedelai lokal tersedia dan kompetitif ialah dengan kepastian supply dan harus terintegrasi dengan demand. Salah satu opsi terbaik adalah membuat program produksi yang berbasis korporasi tani dan dikontrakkan dengan Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo). Dengan demikian, jaminan pasar akan menjadi insentif bagi petani untuk berproduksi.

Pendekatan integrasi vertikal seperti ini akan membangun kepercayaan antara petani dan pengusaha tahu tempe. "Sehingga kepastian serapan produksi lokal tidak akan selalu dikalahkan oleh kedelai impor yang notabene adalah surplus produksi di negara lain sehingga akan dijual murah untuk mengalahkan kedelai lokal," ucap dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top