Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Inisiatif LCS - Tingginya Kebergantungan Dollar AS Membuat Perekonomian Kian Rentan

Kurangi Kebergantungan Dollar AS

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Peluncuran “LCS Framework” - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (tengah) bersama Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Muhammad bin Ibrahim (kanan) dan Gubernur Bank of Thailand (BoT) Veerathai Santiprabhob memberikan pemaparan saat peluncuran Local Currency Settlement Framework ketiga bank sentral di Kompleks BI, Jakarta, Senin (11/12).

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, pengunaan mata uang lokal juga berpotensi mengurangi biaya transaksi perdagangan karena terjadinya direct quotation antara mata uang lokal dan mendorong pengembangan pasar keuangan domestik berbasis mata uang lokal, dan membuka akses (partisipasi pelaku). Dalam rangka memfasilitasi operasional kerangka LCS, ketiga bank sentral tersebut telah menunjuk beberapa bank yang memenuhi kriteria kualifikasi utama untuk memfasilitasi transaksi bilateral.

Sementara itu, Gubernur BNM, Muhammad Ibrahim, mengatakan Indonesia dan Thailand mitra penting bagi Malaysia, baik dalam perdagangan maupun investasi langsung. Dia berharap bisa melihat pertumbuhan penggunaan tiga mata uang negara itu untuk penyelesaian perdagangan lintas batas.

Pada 2016, Malaysia berbagi volume perdagangan bilateral sebesar 13,8 miliar dollar AS dengan Indonesia dan 13 miliar dollar AS dengan Thailand. Namun, hanya 5,8 persen dan 11,4 persen perdagangan Malaysia dengan Indonesia dan Thailand yang masing-masing dilunasi dalam mata uang lokal, menurut gubernur. "Ini adalah peluang bisnis yang sangat besar untuk sektor keuangan, yang belum direalisasikan," ujarnya.

bud/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi, Antara

Komentar

Komentar
()

Top