Kurang Tidur di Usia 40-an Picu Risiko Penuaan Otak Lebih Cepat
Penelitian ini menganalisis data dari 589 orang dengan usia rata-rata 40 tahun. Para peserta mengisi kuesioner tidur pada awal penelitian dan sekali lagi lima tahun kemudian. Mereka kemudian menjalani pemindaian otak 10 tahun kemudian.
Dengan membandingkan data pemindaian otak dengan hasil kuesioner dengan bantuan pembelajaran mesin, para peneliti melihat perbedaan yang signifikan antara otak mereka yang berjuang untuk tertidur dibandingkan dengan yang tidak. Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tekanan darah tinggi, dan diabetes, kelompok yang paling sulit tidur memiliki otak 2,6 tahun lebih tua dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan kualitas tidur terbaik.
Kualitas tidur yang buruk, sulit tidur, sulit tidur, dan bangun lebih awal semuanya terkait dengan penuaan otak yang lebih cepat, terutama pada mereka yang secara konsisten menunjukkan karakteristik tidur yang buruk selama periode penelitian.
"Temuan kami menyoroti pentingnya mengatasi masalah tidur di awal kehidupan untuk menjaga kesehatan otak, termasuk menjaga jadwal tidur yang konsisten, berolahraga, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, dan menggunakan teknik relaksasi," tutur Kristine Yaffe, salah satu penulis studi tersebut dan seorang peneliti di University of California San Fransisco serta anggota American Academy of Neurology.
"Penelitian di masa depan harus berfokus pada menemukan cara-cara baru untuk meningkatkan kualitas tidur dan menyelidiki dampak jangka panjang dari tidur terhadap kesehatan otak pada orang yang lebih muda," lanjutnya.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya