Kulit Elektronik Sangat Fleksibel dan Tahan Robek

Dalam paparannya, Profesor Sumeya menjelaskan, sensor kulit elektonik baru ini jauh lebih tahan terhadap keausan dan robekan akibat peregangan dibandingkan dengan tampilan wearable sebelumnya. Pada Teknologi kulit elektronik baru ini dibangun di atas struktur baru digital.

Sistem ini meminimalkan tegangan yang dihasilkan dari peregangan pada titik bahan keras, seperti LED mikro, dan bahan lembut, seperti kabel elastis yang menjadi penyebab utama kerusakan untuk model lain. Ini adalah tampilan regangan pertama untuk mencapai daya tahan dan stabilitas yang unggul.

Dengan alat ini maka tidak ada satu piksel pun yang gagal dalam tampilan jenis matriks sementara terpasang dengan pas ke kulit dan terus menerus mengalami gerakan peregangan dan kontraksi tubuh. Sensor kulit nanomesh dapat dikenakan pada kulit terus menerus selama seminggu tanpa menyebabkan peradangan.

Sebagai kolaborator, DNP sendiri ingin menghadirkan kulit elektronik yang terintegrasi ini ke pasar dalam tiga tahun ke depan.

Caranya dengan meningkatkan keandalan perangkat yang dapat direntangkan melalui pengoptimalan strukturnya, meningkatkan proses produksi untuk integrasi tinggi, dan mengatasi tantangan teknis seperti cakupan luas area.

"Dan Sistem kami dapat berfungsi sebagai salah satu solusi yang ditunggu-tunggu untuk memenuhi kebutuhan ini, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup bagi banyak orang," kata Someya.

Tampilan kulit ini merupakan kolaborasi yang dikembangkan oleh tim Profesor Someya dan sebuah perusahaan percetakan Jepang terkemuka, terdiri dari 16 x 24 larik LED mikro dan kabel elastis yang dipasang pada lembaran karet.

"Tampilan kulit kami menunjukkan grafik sederhana dengan gerakan. Karena terbuat dari bahan tipis dan lembut, maka perangkat ini bisa berubah bentuk dengan bebas," papar Someya.yun/E-6