Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan SDM

Kualitas SDM Menjadi Faktor Penggerak Ekonomi

Foto : ISTIMEWA

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani.

A   A   A   Pengaturan Font

DEPOK - Pemerintah terus melakukan percepatan kesiapan sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi era globalisasi dan era industri 4.0. Di Indonesia, jumlah SDM yang lulusan sarjana baru sekitar 11 persen atau sekitar 13 juta dari 121 juta penduduk yang bekerja.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, pada acara peresmian Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/1).

Puan menjelaskan sebagian besar angkatan kerja merupakan lulusan pendidikan menengah ke bawah. Padahal, kesiapan SDM dapat menjadi penggerak ekonomi, industri, dan birokrasi yang berdaya saing.

Saat ini, kata dia, pemerintah mengambil langkah strategis untuk percepatan kesiapan SDM, yakni memperluas penerima beasiswa Bidikmisi atau biaya pendidikan untuk keluarga miskin, revitalisasi vokasional, penguatan riset nasional, dan pengembangan manfaat dana LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk pelatihan. "FMIPA merupakan basis dalam mengembangkan riset dan inovasi teknologi," katanya.

Puan juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa untuk memiliki kemampuan dalam mengolah peluang dan potensi yang ada. Ia juga mengharapkan FMIPA-UI memperkuat peran membangun SDM Indonesia untuk kemajuan bangsa.

Dalam kesempatan itu, Puan juga meminta agar penelitian harus melahirkan inovasi jangan hanya tersimpan dalam laci. "Saat ini masih banyak hasil penelitian yang tersimpan dalam laci dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga industri," ujarnya.

Untuk, kata Puan, perlu adanya penyatuan pemikiran sebelum dilakukan riset. Untuk pihak pemerintah sedang menggodok Rencana Induk Riset Nasional. Hal itu bertujuan agar riset yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk dunia industri dan masyarakat.

Selain itu pemerintah juga melakukan penguatan riset dengan menganggarkan dana abadi penelitian di tahun 2019 sebesar Rp1 triliun. "Pemerintah juga melakukan percepatan kesiapan sumber daya manusia," ujarnya.

Managing Director Sinarmas, Saleh Husin mengatakan, Sinarmas menggelontorkan dana sebesar Rp7 miliar untuk melengkapi seluruh peralatan dan perabotan di laboratorium FMIPA itu.

"Kami terus mendorong terciptanya riset kolaboratif lintas sektor, sehingga hasil riset dapat bermanfaat baik untuk industri ataupun masyarakat," harap Saleh. eko/E-3

Komentar

Komentar
()

Top