Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rancangan Anggaran 2020 l Pengajuan Anggaran DP Nol Rupiah Dipangkas

KUA-PPAS Disepakati Rp87,9 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Rancangan KUAPPAS Tahun 2020 pun telah disampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta kepada DPRD Provinsi DKI Jakarta melalui Surat Pengantar Gubernur kepada Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta pada awal Juli 2019. Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, mengatakan KUA-PPAS) DKI 2020 sebesar 87,9 triliun rupiah mengalami efisiensi pada beberapa program kegiatan.

Dia mengatakan efisiensinya di antaranya pemangkasan biaya pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM), talangan program rumah DP nol rupiah dan alokasi subsidi untuk Transjakarta. Pada awal Juli 2019, Prasetio mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyerahkan draf KUA-PPAS dengan nilai sebesar 95,9 triliun rupiah, kemudian tereduksi menjadi 89,4 triliun rupiah dan terjadi peningkatan kembali menjadi 97,1 triliun rupiah. Dalam pembahasan di rapat Badan Anggaran (Banggar), anggaran yang dipotong oleh dewan bersama-sama dengan Pemprov DKI Jakarta yang pertama ialah pemotongan biaya bagi PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

DPRD DKI Jakarta meminta agar PT Jakpro meniadakan pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM) dan setelah perdebatan, akhirnya anggarannya dipangkas hingga 400 miliar rupiah dari 3,1 triliun rupiah menjadi 2,7 triliun rupiah. Kedua yang dipotong DPRD DKI ialah pinjaman daerah untuk menalangi kebijakan DP 0 rupiah.

Awalnya DPRD DKI ingin memangkas habis anggaran tersebut, namun dengan sejumlah alasan akhirnya anggaran tersebut diberikan 500 miliar rupiah dari pengajuan awal 2 triliun rupiah Terakhir, ialah biaya subsidi khusus di transportasi yakni PT TransJakarta dipotong sekitar 1,1 triliun rupiah. Pemotongan dilakukan sebelumnya angka 6,71 trilun rupiah setelah dipotong 5,57 triliun rupiah.pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top