Skrining Kekerdilan dan TBC Belum Mencapai Setengah dari Jumlah Anak
Seorang balita saat sedang diukur tinggi badannya oleh petugas Posyandu dalam kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting melalui program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas).
Foto: ANTARA/HO-Pemkot TangerangTANGERANG - Jumlah anak di Kota Tangerang sekitar 80.000 yang harus di skrining untuk kasus stunting dan TBC. Namun, hingga kini jumlah yang sudah di skrining belum mencapai setengah. Dinas Kesehatan Kota Tangerang menyebutkan, skrining stunting dan TBC baru 32.000 anak.
Pelaksana Harian Dinkes Kota Tangerang, Mugiya Wardhany, Rabu, mengatakan, skrining dilakukan dalam kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting melalui program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas). Dia menjelaskan, jumlah skrining paling banyak terdapat di Ciledug, dengan total 3.766 anak dari target 7.376 anak.
Kedua, Kecamatan Periuk dengan target 6.000 tapi baru di bawah 3.000. Ketiga, Kecamatan Larangan dari target 6.000, baru hampir 3.000 anak. "Capaian selama satu pekan sejak kegiatan skrining dilaksanakan 1 Juni, sudah bagus. Secara akumulasi mencapai 40 persen," kata Mugiya Wardhany. Intervensi serentak pencegahan stunting melalui program Gertak Tangkas dilaksanakan di lebih 1.000 Posyandu.
- Baca Juga: Banten Anggarkan Rp450 Miliar Sekolah Gratis
- Baca Juga: Ini Penyebab Tawuran di Koja
Mugiya menjelaskan, Pemkot Tangerang memastikan pada bulan bulan Juni ini, 100 persen anak Kota Tangerang datang ke Posyandu untuk diukur pertumbuhannya. Ini mulai dari berat, panjang, dan tinggi badan. Lalu, diinput ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM.
Dinkes Kota Tangerang bersama seluruh OPD akan intervensi khusus kepada anak-anak yang terindikasi stunting. "Harapannya, tidak ada lagi anak-anak Tangerang yang terlambat ditangani," katanya. Tren prevalensi stunting balita Kota Tangerang menurun dari tahun 2018 sebanyak 19,1 persen menjadi 11,8 persen tahun 2022. Kenaikan terjadi pada tahun lalu mencapai angka 17,6 persen.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Jakarta Timur Pangkas 66 Pohon Rawan Tumbang
- Koridor 1 Transjakarta Tidak Akan Ditutup
- Virus Marburg Diduga Sebabkan Delapan Warga Tanzania Meninggal
- Melaju Mudah ke Babak Kedua India Open 2025, Dejan/Fadia Tampil Begitu Menjanjikan
- Liverpool Dipaksa Imbang 1-1, Arne Slot Puji Cara Bertahan Nottingham Forest