Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KTT Islam Moderat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Konflik dan perang masih terjadi di belahan dunia, terutama kawasan Timur Tengah. Harapan untuk menjadikan dunia penuh cinta dan damai, belum sepenuhnya terealisasi. Meski demikian, bangsa dengan mayoritas umat Islam, bisa mengambil peranan dalam menciptakan perdamaian dunia. Salah satu kelebihan umat Islam Indonesia, praktik keagamaan bersifat moderat. Meskipun tidak dapat dipungkiri, ada sekelompok kecil umat Islam yang kerap melaksanakan praktik radikalisme. Namun, arus utama Islam Tanah Air bersifat moderat.

Istilah moderat berasal dari bahasa Latin moderare (mengurangi atau mengontrol). Kamus The American Heritage Dictionary of the English Language mendefinisikan moderate sebagai not excessive or extreme (tidak berlebihan dalam hal tertentu). Kesimpulan awal dari makna etimologis ini, moderat mengandung makna objektif dan tidak ekstrem. Maka, definisi Islam moderat sebagai nilai-nilai yang dibangun atas dasar pola pikir yang lurus dan pertengahan.

Dalam diskursus dan publikasi peran Islam Inodensia, Islam moderat kerap disebut dengan Islam wasathiyah. Intinya, sebenarnya sama yakni menampilkan dan mempraktikkan Islam yang damai, toleran, saling menghargai dan menghormati, termasuk sesama umat beragam.

Praktik Islam moderat yang didukung pemimpin negara maupun ulama bukan saja membawa kesejukan, pada saat bersamaan ikut membangun saling pengertian dan perdamaian dengan umat lain Tanah Air. Kini, Indonesia menjadi kiblat dan contoh bahwa Islam sesungguhnya tidak mengakui, apalagi memerintahkan tindakan kekerasan untuk suatu tujuan. Kalupun ada kata jihad, dalam arti berjuang dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, bukan dalam arti melakukan apa saja demi mencapai tujuan.

Baca Juga :
Jiwa Kesatria

Dalam kaitan inilah, Indonesia pada awal pekan ini menjadi tempat berkumpulnya sekitar 100 ulama dan cendekiawan muslim dunia dalam acara Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Islam Moderat di Bogor selama tiga. Pertemuan yang diikuti wakil dari sejumlah negara ini seperti Mesir, Australia, Tiongkok, Inggris, Kanada, dan Korea Selatan itu juga membuka peluang menguatnya wawasan Islam moderat di tingkat global.

Utusan Khusus Presiden Joko Widodo untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin dalam KTT ini menegaskan, pertemuan Bogor akan menghasilkan Pesan Bogor atau "Bogor Message." Pesan Bogor, tak hanya menawarkan Islam moderat sebagai solusi atas persoalan peradaban dunia, tetapi juga menjadi pengingat bagi umat Islam agar mereka tak melenceng dari Islam moderat. Selain itu, tidak terjebak dalam radikalisme, fundamentalisme, dan ekstremisme.

Sementara itu, Ketua Steering Committee KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia, Azyumardi Azra menyatakan, optimismenya dengan peluang Indonesia untuk berhasil menyebarkan Islam moderat ke seluruh dunia. Ini utamanya ke Timur Tengah dan Asia Selatan. Ke depan, Indonesia agar bisa melakukan roadshow ke berbagai negara dengan membawa ide Islam wasathiyah atau moderat dengan ciri damai dan toleran.

Langkah ini sangat dimungkinkan mengingat Indonesia juga negara paling stabil dibanding negara Islam lain. Jika ada kasus kekerasan, dalam skala kecil atau sekadar insiden lokal.
Dalam upaya sumbangsih bagi perdamaian dunia, Presiden Joko Widodo minta agar para ulama bersatu membumikan Islam wasathiyah (moderat). Jika ulama satu barisan membumikan moderasi Islam, poros wasathiyah Islam dunia akan menjadi arus utama. Ini menjadi harapan lahirnya dunia yang damai, aman, sejahtera, dan berkeadilan.

Jadi, mulai saat ini, seluruh elemen Islam Indonesia harus memberi contoh dan teladan dalam berbagai sektor kehidupan di masyarakat. Napas Islam moderat harus terus menjiwai setiap langkah dan gerak umat. Dunia pasti melihat dan memantau perkembangan Islam Indonesia. Jadi, mari terus kampanyekan Islam moderat.

Komentar

Komentar
()

Top