
Krisis Mendorong Bank Optimalkan Teknologi Digital
Managing Director of Digital and Information Technology, Bank Rakyat Indonesia, Indra Utoyo.
Foto: Koran Jakarta/Muhamad MarupJAKARTA - Managing Director of Digital and Information Technology, Bank Rakyat Indonesia, Indra Utoyo, menyebut bank perlu mengoptimalkan teknologi digital. Adanya krisis ekonomi pada masa pandemi Covid-19 menjadi faktor pendorong pemanfaatan teknologi digital.
"Krisis ini menjadi faktor pendorong bagi bank untuk beralih ke digital. Bank didorong untuk bertransformasi menjadi digital," ujar Indra dalam Global Network (GN) Week Universitas Indonesia (UI), di Jakarta, Rabu (17/3).
Indra mengatakan pandemi Covid-19 mengubah orientasi pelanggan terhadap bank. Pelanggan, lanjut dia, menuntut cara baru untuk mengakses bank dan mulai menjauh dari cara-cara tradisional dengan mengakses teknologi digital.
Dia juga menyebut adanya regulasi seperti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 tahun 2018 tentang Bank Digital dan regulasi Bank Indonesia terkait Sistem Pembayaran Indonesia pada tahun 2025 menuntut transformasi tersebut. Hal lain adalah adanya tantangan kompetisi dari platform digital yang mencoba menjadi fintech dan bank digital.
"Transformasi ke teknologi digital juga penting agar bank bisa hidup berdampingan dengan Fintech lain untuk bertahan hidup," jelasnya.
Lebih jauh, Indra mengatakan harus ada pendekatan strategis untuk optimasi dan transformasi digital pada perbankan. Menurutnya, transformasi digital bukan tentang teknologi saja, tapi juga mendefinisikan ulang proporsi atas nilai bank tersebut.
Dia menyebut ada dua pendekatan strategis. Pertama yaitu meningkatkan posisi pasar dengan optimasi bisnis digital yang efisien mencakup proses bisnis baru dan meningkatkan produktivitas.
"Kedua adalah mengubah posisi pasar dengan transformasi bisnis digital dan model bisnis baru. Cara ini harus menghasilkan aliran pendapatan baru serta meningkatkan gross margins," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UI, Ari Kuncoro, menekankan setiap perusahaan harus mendesain ulang produk dan layanan mereka akibat adanya pandemi Covid-19. Hal tersebut harus dilakukan agar perusahaan tetap hidup dan kompetitif.
Dia menyebut pandemi telahmempercepattren sosial dan teknologi dalam berbisnisdanmelaluitransformasi digitalsebagai inti dari perubahan organisasi.Pandemi dan krisis telah menciptakan peluang inovasi yang signifikan untukberbagaisektor.
"Beberapa perusahaanmemiliki pertumbuhan yang signifikan dan berkembang selamapandemi. Merekaberani menghadapirisiko dengan mengakselerasi inovasi untuk menciptakan peluang," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cuan Ekonomi Digital Besar, Setoran Pajak Tembus Rp1,22 Triliun per Februari
- 2 Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas bisa Diakses Semua Warga
- 3 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 4 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika