![Kredit Perbankan Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Terganjal](https://koran-jakarta.com/images/article/php19omzd_resized.jpg)
Kredit Perbankan Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Terganjal
![Kredit Perbankan Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Terganjal](https://koran-jakarta.com/images/article/php19omzd_resized.jpg)
Bila kredit sebagian besar untuk sektor konsumsi maka tidak akan ada nilai tambah. Butuh pertumbuhan kredit 15 persen untuk capai pertumbuhan ekonomi 5,4 persen.
JAKARTA - Pertumbuhan kredit perbankan dinilai belum memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, apabila pertumbuhan kredit masih seret seperti tahun ini maka berpotensi mengganjal pertumbuhan ekonomi 2018 yang ditargetkan mencapai 5,4 persen.
Ekonom Indef, Reza Akbar, mengemukakan kredit perbankan sebenarnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi apabila dialokasikan pada sektor produktif.
Namun, bila kredit sebagian besar untuk konsumsi maka tidak akan ada nilai tambah. "Tapi, kalau kredit untuk modal kerja dan investasi akan men-generate pertumbuhan ekonomi.
Dia bisa ekspansi usaha dan menciptakan lapangan kerja," jelas dia, di Jakarta, Senin (11/9). Sayangnya, menurut Reza, hampir 50 persen rakyat Indonesia mencairkan kredit untuk konsumsi, terutama untuk kendaraan bermotor dan perumahan, termasuk untuk pembelian kendaraan yang digunakan untuk sewa online.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya