KPU Gelar Jamuan untuk Pemantau Pemilu dari 36 Negara
Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin memberikan sambutan dalam acara jamuan untuk menyambut para pemantau dan peneliti asing dalam program Election VIsit Program 2024, di Surabaya, Senin (26/11) malam.
Foto: Koran Jakarta/ SelocahyoSURABAYA - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) bersama KPU Provinsi Jawa Timur menyambut kedatangan puluhan pemantau dan peneliti pemilu untuk program Election VIsit Program 2024, dalam sebuah jamuan di Surabaya, Senin (26/11) malam.
Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, menjelaskan, selama dua hari, 26 - 27 November 2024, terdapat 50 orang pemantau dan peneliti dari 36 negara yang akan melakukan kegiatan di sejumlah lokasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Jawa Timur.
"Mereka terdiri peneliti dari berbagai kampus, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan kedutaan maupun konsulat. Serta para penyelenggara pemilihan umum dari berbagai negara di Asia, Australia, Afrika dan Amerika," tutur Afifuddin.
Menurut Afifuddin, Jawa Timur dipilih menjadi wilayah pemantauan, lantaran kinerja KPU Jawa Timur yang terbaik diantara KPU lainnya di Indonesia.
Untuk kepentingan itu, lanjut dia, KPU RI memberikan fasilitas kepada para tim pemantau dari luar negeri itu.
"Diantaranya, dengan terjadwal mengunjungi sejumlah tempat pembangunan tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Kota Surabaya, pada 26 Nopember. Kemudian, menyaksikan saat berlangsung proses pemungutan suara, pada tanggal 27 Nopember 2024," urainya.
Juga disampaikan, Election Visit Program ini bagian dari aktivitas rutin setiap kali ada Pemilu atau Pilkada. KPU RI biasa mengundang KPU negara lain atau pemantau, kampus, maupun para peneliti.
"Sama seperti kalau kita ada Pemilu di negara lain, kita diundang. Jadi ini seperti kegiatan rutin kalau ada Pemilu di berbagai negara kita saling tukar pikiran dan pengalaman, saling mengundang," terang dia.
Dipilihnya Jawa Timur, karena prosesnya yang diwarnai dengan berbagai dinamika dan ragam etnis penduduknya. Pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur juga dinilai unik karena diikuti oleh tiga pasangan calon yang semuanya perempuan.
Selain itu, di Pilkada Jawa Timur ini juga ada lima daerah akan menggelar Pilkada dengan masing-masing hanya diikuti satu pasangan calon, yang akan melawan Kotak Kosong, yaitu di Pasuruan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Ngawi.
Sementara itu, Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi, juga memaparkan keunikan dan kekhasan masing-masing daerah di Jawa Timur. Disebutkan, ada Kultur Arek, Matraman, Pangalengan, Pandalungan, Osing dan Madura. Semua wilayah itu, memiliki ciri dan kekhasan masing-masing.
"Jawa Timur ini memiliki beragam kultur, dan itu salah satu yang menarik untuk obyek penelitian. Ada Kultur Arek, Matraman, Pangalengan, Pandalungan, Osing dan Madura. Ragam seni dan keunikan itu hanya di miliki Jawa Timur, itu hal menarik. Dan, besok (Selasa) peneliti dari luar negeri, itu akan mengunjunginya dan melihat langsung," kata Aang.
Dia menambahkan, selain pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur, di Jatim juga digelar Pemilihan Bupati/Wakil Bupati di 29 Kab/Kota serta 9 untuk Pemilihan Walikota-Wakil Walikota. Dengan jumlah pemilih didominasi oleh pemilih perempuan.
Jumlah pemilih sebanyak 31.280.410, dengan pemilih perempuan lebih banyak yakni 15.869.483 orang, untuk pemilih laki-laki sebanyak 15.410.935.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 3 BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Buntut Spanduk Kontroversial
- 4 Ratusan Pemantau Pemilu Asing Tertarik Lihat Langsung Persaingan Luluk-Khofifah-Risma
- 5 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
Berita Terkini
- Mendag: Hilirisasi Industri Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Kebakaran Besar Terjadi di Lokasi Uji Roket Jepang
- Prudential Syariah Turut Serta Melestarikan Lingkungan Melalui Penanaman 2000 Pohon di 10 Daerah di Pulau Jawa
- Anggota DPR Harapkan Tak Ada Lagi Kriminalisasi Guru
- Berpotensi Melemah Lanjutan, 26 November 2024