Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Visi Aglomerasi -- Celah Anggaran dalam Kenyataan Terlalu Besar

Kota Global Perlu Rp600 Triliun

Foto : ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Tangkapan layar Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono dalam “Sosialisasi Undang-Undang No. 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta Bersama dengan Kementerian Dalam Negeri” yang diadakan daring dan luring, Selasa (9/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta berbeda dengan daerah provinsi khusus lain seperti Yogyakarta, Papua, dan Aceh. Jakarta tidak mendapat alokasi dana khusus.

JAKARTA - Setelah tidak menjadi ibu kota negara, Jakarta bercita-cita ingin menjadi kota global. Hanya, untuk menuju kota global, Jakarta memerlukan dana sekitar 600 triliun. Setelah itu, baru bisa setara dengan kota-kota dunia.

Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Jakarta menghitung kebutuhan anggaran agar Jakarta bisa setara dengan kota-kota global yang sudah ada saat ini sekitar 600 triliun rupiah. "Kenyataannya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta saat ini berkisar 80-84 triliun. Dengan kata lain, masih ada celah (gap) sangat besar untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global. Gap kebutuhan anggaran dari 600 triliun, ditopang dengan anggaran belanja modal yang sekarang masih 19 persen.

"Ini masih jauh dari angka tersebut," kata Sekretaris Daerah Jakarta, Joko Agus Setyono. Dia mengatakan ini saat berbicara dalam acara sosialisasi Undang-Undang No 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta Bersama Kementerian Dalam Negeri, Selasa.

Maka, sambung Joko, Pemprov Jakarta selalu bersinergi dengan DPRD untuk mengefisienkan anggaran setiap sektor dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global. Di sisi lain, Jakarta berbeda dengan daerah provinsi khusus lain seperti Yogyakarta, Papua, dan Aceh. Jakarta tidak mendapat alokasi dana khusus.

Oleh karena itu, diperlukan kreativitas dari pegawai Pemprov Jakarta yang bersinergi dan didukung DPRD. Tujuannya, untuk bisa menemukan metode dan strategi inovatif dalam penggalangan dana pembangunan atau creative financing.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top