Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendapatan Daerah - Ada 24 Penerima Penghargaan

Kota Bogor Apresiasi Wajib Pajak Taat 

Foto : ANTARA/Linna Susanti

Wali Kota Bogor Bima Arya saat foto bersama penerima penghargaan wajib pajak dengan pembayaran tertinggi dan tepat waktu yang dilaksanakan oleh Bapenda di Puri Begawan, Selasa (17/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Bapenda harus mendapat kepercayaan warga. Jangan sampai ada praktik-praktik tidak jujur, sehingga publik tidak percaya.

BOGOR - Delapan kategori wajib pajak (WP) yang taat membayar kewajiban tepat waktu dan tertinggi diberi penghargaan. Mereka telah menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) 754 miliar pada tahun 2022.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, usai menghadiri pemberian penghargaan kepada WP di Puri Begawan, Selasa, mengatakan kegiatan ini untuk mereka yang berkontribusi baik dan tinggi terhadap PAD. Namun demikian, ke depan tetap perlu inovasi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk meningkatkan perolehan pajak.

"Ini bentuk apresiasi kepada wajib pajak. Tapi saya minta ke jajaran Bapenda untuk terus berinovasi," ujarnya. Bima menyampaikan, inovasi pertama memaksimalkan penerimaan pajak dengan memastikan bahwa setoran WP sesuai dengan perhitungannya.

Dalam menjalankan ini, Bappeda dan Bapenda harus berkolaborasi untuk semua inovasi pemerintah daerah yang berdampak kepada pendapatan asli daerah.
Di antaranya, kampung tematik, sentra kuliner, kegiatan-kegiatan pemkot harus berdampak pada ekonomi dan PAD Kota Bogor.

"Saya titip integritas! Sebab Bapenda harus mendapat kepercayaan dari warga. Jangan sampai yang bertentangan dengan hukum muncul. Jangan ada praktik-praktik tidak jujur, sehingga publik tidak percaya," jelasnya.

Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana, menerangkan terdapat delapan kategori WP dengan pembayaran tertinggi mendapat penghargaan. Mereka adalah WP hotel, restoran, hiburan, parkir, PBB, Pajak air tanah, dan BPHTB. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada perusahaan mitra Pemerintah Kota Bogor yang mempermudah masyarakat membayar pajak.

Dengan pembayaran pajak masyarakat berarti berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Kota Bogor, kata Deni, 65 persen pendapatannya dari hasil pajak. "Jumlah yang diberi penghargaan tahun ini ada 24 orang," ujarnya.

Jembatan

Sementara itu, terkait pekerjaan Kota Bogor dalam membangun Jembatan Otista, kini baru memasuki tahap pengeboran area pondasi delapan titik. Pondasi dibuat agar mampu menopang lalu lintas masa depan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor, Rena Da Frina, mengatakan pembangunan pelengkap jembatan berupa drainase, aliran listrik, dan sebagainya telah selesai. Tahap sekarang membangun pondasi jembatan dengan cara pengeboran. "Saat ini sedang dikerjakan galian bore pile. Jadi, ini pondasi bor untuk jembatan trem," katanya.

Untuk sisi Kelurahan Baranangsiangsudah tuntas, tinggal sisi Babakan Pasar. "Itu sisa dua titik lagi. Jadi masing-masing ada 8 titik kiri dan delapan titik kanan," katanya.
Rena menjelaskan, tahap pembongkaran dan pengecoran bangunan pendukung cepat selesai karena dikerjakan secara berkesinambungan tanpa putus. Ini untuk menghasilkan kualitas yang sama di semua area bangunan. Selain itu, dengan demikian, waktu pekerjaan menjadi cepat.

Percepatan pengerjaan Jembatan Otista juga dilakukan agar meminimalisasi dampak ekonomi terhadap warga sekitar jembatan dan masyarakat yang beraktivitas di pusat kota. Harapannya, agar kemacetan tidak terlalu lama dialami masyarakat.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top