Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Semenanjung Korea

Korut Uji Roket dengan Sistem Pemandu Baru

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Uji Senjata Baru l ­Foto yang dirilis kantor berita KCNA pada Rabu (28/8) memperlihatkan uji coba persenjataan peluncur roket ganda yang dilengkapi dengan sistem pemandu baru Korut di sebuah lokasi rahasia pada Selasa (27/8). Persenjataan baru Korut ini mampu menyerang unit garis depan Korsel atau wilayah metropolitan Seoul.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Media pemerintah pada Rabu (28/8) menyatakan bahwa pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, turut mengawasi uji penembakan peluncur roket ganda 240 mm yang dilengkapi dengan sistem pemandu baru, ketika Pyongyang terus meningkatkan persenjataannya.

Pengumuman ini muncul sekitar tiga bulan setelah Korut mengatakan akan melengkapi militernya dengan peluncur roket ganda 240mm baru yang diketahui mampu menyerang Seoul dan daerah sekitarnya.

Korut baru-baru ini memperkuat hubungan militer dengan Russia dan para analis mengatakan Korut mungkin akan menguji dan meningkatkan produksi artileri dan misil jelajah sebelum mengirimkannya ke Russia untuk digunakan di Ukraina.

Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menuduh Korut telah memasok amunisi dan misil untuk Rusia, sebuah klaim yang oleh Pyongyang disebut tidak masuk akal.

"Peluncur roket ganda tersebut, yang secara teknis telah diperbarui dalam kemampuan manuver dan kemampuan penembakan terkonsentrasi, terbukti ampuh di semua lini," kata kantor berita KCNA pada Rabu.

"Pembaruan mencakup sistem panduan yang baru diterapkan, kemampuan pengendalian dan kekuatan destruktif," imbuh kantor berita Korut itu seraya melaporkan bahwa pada uji coba penembakan tersebut, Kim Jong-un juga menetapkan kebijakan penting yang harus diambil dalam memproduksi senjata artileri baru dan melengkapi unit militer dengan senjata tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Laporan pada Rabu itu muncul hanya dua hari setelah Korut meluncurkan drone bunuh diri, sebuah pesawat tak berawak yang dirancang untuk sengaja ditabrakkan ke sasaran musuh, yang juga secara efektif bertindak sebagai peluru kendali.

Korut mengatakan pada Februari lalu bahwa mereka telah mengembangkan sistem kendali baru untuk beberapa peluncur roket yang akan mengarah pada perubahan kualitatif dalam kemampuan pertahanannya. Pada bulan Mei, dikatakan bahwa peluncur roket yang diperbarui akan dikerahkan ke unit Tentara Rakyat Korea sebagai peralatan pengganti dari tahun 2024 hingga 2026.

Keunggulan Persenjataan

Peluncur roket ganda Korut generasi sebelumnya diproduksi sekitar tahun 1980-an, dan meskipun mampu menyerang unit garis depan Korsel atau wilayah metropolitan Seoul, mereka memiliki keterbatasan dalam daya ledak dan presisi, kata Hong Min, analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea.

"Sulit juga untuk mendapatkan keunggulan dalam daya tembak dibandingkan pasukan AS-Korsel dengan senjata yang lebih tua," kata Hong.

Untuk melawan Seoul dan Washington DC yang memiliki superioritas udara yang luar biasa, Pyongyang melakukan perluasan jangkauan dan kemampuan panduan peluncur roket yang dimaksudkan untuk menghancurkan dengan cepat lapangan udara Korsel, kata dia kepada AFP.

Uji coba penembakan ini terjadi ketika Korsel dan Amerika Serikat (AS) sedang melaksanakan latihan militer gabungan tahunan Ulchi Freedom Shield, yang berlangsung hingga Kamis (29/8), dengan latihan baru yang bertujuan untuk membendung Korut yang mempunyai senjata nuklir. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top