Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Korut Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Foto :  AFP/KCNA VIA KNS

Uji Coba Misil l Foto yang dirilis kantor berita KCNA pada Minggu (20/4) memperlihatkan uji coba peluncuran misil antipesawat tipe baru Pyoljji-1-2 di Laut Barat Korea pada Sabtu (19/4). Korut juga telah melakukan uji kekuatan hulu ledak superbesar yang dirancang untuk misil jelajah strategis.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) telah menguji hulu ledak superbesar yang dirancang untuk misil jelajah strategis, media pemerintah mengatakan pada Sabtu (20/4). Uji terbaru itu dilakukan sejak sanksi PBB yang memantau negara bersenjata nuklir tersebut dibatalkan bulan lalu oleh Russia.

Pengumuman tersebut muncul setelah Russia pada Maret lalu menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk secara efektif mengakhiri pemantauan PBB terhadap pelanggaran serangkaian sanksi terhadap pemerintahan Kim Jong-un terkait program dan senjata nuklirnya.

Para analis telah memperingatkan bahwa Korut mungkin akan melakukan uji coba misil jelajah sebelum mengirimkannya ke Russia untuk digunakan di Ukraina, dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) mengklaim Kim Jong-un telah mengirimkan senjata ke Moskwa, meskipun sanksi PBB melarang tindakan tersebut.

"Pemerintahan Korut telah melakukan uji kekuatan hulu ledak superbesar yang dirancang untuk misil jelajah strategis Hwasal-1 Ra-3," kata kantor berita KCNA pada Sabtu. "Korut juga melakukan uji peluncuran misil antipesawat tipe baru Pyoljji-1-2 di Laut Barat Korea," imbuh kantor berita itu seraya menambahkan bahwa kedua uji coba tersebut dilakukan pada Jumat (19/4) sore.

Militer Seoul mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya mendeteksi beberapa misil jelajah dan misil permukaan-ke-udara ditembakkan ke perairan yang sama, juga dikenal sebagai Laut Kuning, sekitar pukul 15.30 pada Jumat. Militer Korsel menambahkan bahwa pihaknya telah mengamati dengan cermat aktivitas militer Korut dan jika Pyongyang melakukan provokasi, mereka akan menghukumnya dengan tegas.

Perbaikan Kinerja

Berbeda dengan uji coba misil balistik, pengujian misil jelajah tidak dilarang berdasarkan sanksi PBB terhadap Korut. Misil jelajah cenderung berbahan bakar jet dan terbang pada ketinggian yang lebih rendah dibandingkan misil balistik yang lebih canggih, sehingga lebih sulit dideteksi dan dicegat.

Ahn Chan-il, seorang pembelot yang menjadi peneliti yang mengelola Institut Dunia untuk Studi Korut mengatakan kepada AFP bahwa pengujian yang diumumkan pada Sabtu tampaknya melibatkan bahan bakar padat jenis baru, dan tampaknya menjadi bagian dari produksi ekspor sebagai tanggapan atas permintaan Russia.

Sementara itu Pyongyang mengatakan pada Sabtu bahwa uji coba tersebut adalah bagian dari kegiatan rutin administrasi misil negaranya dan tidak ada hubungannya dengan situasi sekitar.

Yang Moo-jin, presiden Universitas Studi Korut di Seoul, mengatakan tampaknya uji coba tersebut dimaksudkan untuk menentukan jenis dan potensi dalam hal berat dan daya rusak dari hulu ledak yang dapat dipasang pada misil jelajah yang sangat bermanuver.

"Korut akan terus melakukan perbaikan dalam kinerja senjata konvensionalnya, serta misil jelajahnya, selain program nuklirnya," ucap Yang kepada AFP.

Sebelumnya pada awal April lalu, Korut diketahui mengatakan pihaknya telah menguji misil hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top