Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korut Tindak Keras Budaya Pop Kapitalis Hingga Warganya yang Mengecat Rambut dan Pakai Legging Ketat Bisa Dicap sebagai Pengkhianat

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Greg Scarlatoiu, Direktur Eksekutif Komite Hak Asasi Manusia di Korut, mengatakan kesesuaian sangat penting untuk melestarikan doktrin rezim.

"Gaya rambut dan pakaian yang tidak sesuai dengan spesifikasi rezim mencerminkan selera dan pilihan pribadi," ujar Scarlatoiu. "Ideologi rezim keluarga Kim berpusat pada konformitas dan bukan pada individualisme atau ekspresi individu," imbuh dia.

Pada akhir 2020, sebuah undang-undang yang dirancang untuk menghapus pemikiran dan budaya reaksioner diberlakukan di Pyongyang. Lalu pada Juli 2021, berlaku undang-undang tentang pendidikan pemuda yang berusaha menghalangi kaum muda mengakses budaya kapitalis.

"Rezim Kim Jong-un berusaha melarang program TV dan film asing diselundupkan ke negara itu karena itu semua bisa menantang monopoli informasi. Monopoli ini penting untuk menjaga agar rakyat Korut tetap terindoktrinasi dan dapat ditundukkan," jelas Scarlatoiu.

Ia juga mengatakan bahwa lebih banyak warga yang dipenjara dan menjalani kerja paksa karena melanggar aturan rezim tentang penyimpangan dari norma sosialis.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top