Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Perundingan Antar-Korea Bakal Digelar April

Korut Siap Bahas Denuklirisasi

Foto : AFP

Temui Kim Jong-un l Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un (kanan) berjabat tangan dengan ketua utusan Korsel, Chung Eui-yong, saat pertemuan mereka di Pyongyang, Senin (5/3). Pada Selasa (6/2), Chung secara mengejutkan menyatakan Pyongyang setuju membahas denuklirisasi dengan imbalan jaminan keamanan nasional.

A   A   A   Pengaturan Font

Korut secara mengejutkan siap membahas denuklirisasi. Namun kesediaan Pyongyang ini harus mendapat imbalan berupa jaminan keamanan nasional dan bagi pemimpinnya.

SEOUL - Pemimpin negara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) akan melakukan sebuah pertemuan tingkat tinggi bersejarah di Desa Panmunjom yang ada di Zona Demiliterisasi pada pengujung April setelah Pyongyang menyatakan kesediaan untuk melepaskan program persenjataan nuklir dengan imbalan jaminan keamanan. Informasi ini disampaikan Seoul pada Selasa (6/3).

"Korut terbuka untuk berunding secara terang-terangan dengan Amerika Serikat (AS) terkait denuklirisasi dan akan menghentikan provokasi berupa uji coba misil dan nuklir saat proses menuju dialog dilakukan," demikian pernyataan penasihat keamanan nasional Korsel, Chung Eui-yong, setelah kembali dari perundingan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, di Pyongyang.

Sempat disinggung pula oleh Chung bahwa Kim Jong-un meminta agar Seoul menunda laithan militer gabungan dengan AS. Chung juga mengatakan bahwa Seoul dan Pyongyang akan membuka sambungan telepon langsung (hotline) yang menghubungkan kedua pemimpin negara.

Saat ini Korut tengah dikenai sejumlah sanksi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait program misil balistik dan nuklir. Sebelumnya Pyongyang menyatakan bahwa progran persenjataan itu tak bisa diganggu gugat.

"Korut juga mau meninggalkan program itu jika keamanan nasional dan juga kepemimpinannya dijamin. Tak ada alasan memiliki senjata nuklir jika ancaman militer terhadap Korut dihapuskan," ucap Chung. "Kim Jong-un mau membahas denuklirisasi dengan Washington DC dimana hal ini merupakan hal terpenting agar dialog bisa terjadi. Korut juga ingin menormalisasi hubungan Korut-AS," imbuh dia.

AS telah lama menuntut agar Korut mau mengambil langkah nyata bagi denuklirisasi tanpa mengajukan syarat apapun. Bagi Pyongyang, tuntutan itu amat berat karena Korut dibayangi risiko invasi oleh AS apalagi Perang Korea 1953 berakhir dengan gencatan senjata bukan lewat pakta perdamaian. Hal itu menyebabkan dua pihak saat ini dalam status berperang.

Perkembangan Terbaru

Kabar baik yang disampaikan Chung merupakan perkembangan terbaru dari pendekatan kembali secara intensif antara dua negara Korea saat digelar Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korsel, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya Korut telah melakukan uji coba peledakan nuklir dan serangkaian peluncuran misil balistik yang diklaim bisa mencapai wilayah daratan utama AS. Hubungan AS-Korut semakin memanas saat Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump saling ejek.

Pertemuan April mendatang bisa jadi pertemuan ke-3 pemimpin negara Korut dan Korsel setelah sebelumnya terlaksana di Pyongyang pada 2000 dan 2007.

Setelah pertemuan di Pyongyang, utusan tinggi Korsel rencananya akan terbang ke AS pada Rabu (7/3) ini untuk mengabarkan secara langsung hasil perundingan mereka yang digelar pada awal pekan ini.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top