Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis di Semenanjung Korea I Korsel-AS Bahas Kemungkinan Pengerahan Kapal Induk Nuklir

Korut Luncurkan Lebih Banyak Misil

Foto : AFP/Anthony WALLACE

Misil Korut l Seorang pria berjalan melintas layar monitor yang dipasang di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korsel, dan sedang menayangkan berita soal peluncuran misil oleh Korut pada Senin (20/2) lalu. Pada Kamis (23/2) kantor berita KCNA melaporkan bahwa Korut telah meluncurkan empat misil jelajah strategis.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Kamis (23/2) kembali melangsungkan uji coba peluncuran misil, seraya mengecam Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya yang menurutnya telah meningkatkan ketegangan militer. Kali ini, Korut menembakkan empat misil jelajah strategis dalam latihan yang dirancang untuk menunjukkan kemampuannya melakukan serangan balik nuklir terhadap pasukan musuh.

Menurut kantor beritaKCNA, empat misil jelajah Hwasal-2 terbang 2.000 kilometer dalam waktu sekitar dua jam dan 50 menit sebelum mencapai target yang telah ditetapkan di laut lepas pantai timur Korea Utara,.

"Latihan pada Kamis melibatkan unit misil jelajah strategis Angkatan Darat Korea, yang menembakkan empat misil Hwasal-2 di daerah Kota Kim Chaek, Provinsi Hamgyong Utara, menuju laut lepas pantai timur Semenanjung Korea," lapor kantor beritaKCNA.

"Latihan itu dengan jelas menunjukkan sekali lagi postur perang pasukan tempur nuklir Korut yang semakin kuat dalam segala hal kemampuan serangan balik nuklirnya yang mematikan terhadap pasukan musuh," imbuhKCNA.

Meskipun Korea Selatan (Korsel) dan Jepang biasanya mengeluarkan peringatan ketika Korut meluncurkan misil, kedua negara itu tidak melakukannya pada Kamis, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah mereka tidak mendeteksi uji coba peluncuran misil jelajah tersebut.

Misil jelajah biasanya terbang di ketinggian yang lebih rendah daripada misil balistik dan oleh karena itu lebih sulit dilacak dan dicegat oleh negara lain.

Korut mengklaim misil jelajahnya berkemampuan nuklir. Namun, tidak jelas apakah negara itu telah membuat hulu ledak yang cukup kecil untuk dibawa oleh misil semacam itu.

Peluncuran misil jelajah yang dilakukan pada Kamis ini dilakukan beberapa hari setelah Korut menguji misil balistik antarbenua yang merupakan peluncuran ICBM kesembilan sejak awal tahun lalu.

Sementara terus memperkuat pertahanannya, Korut telah menyatakan kemarahan pada AS dan sekutu-sekutu regionalnya yang dituduh memperluas aktivitas militer.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/2) diKCNA, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan satu-satunya cara untuk mencegah lingkaran setan ketegangan militer yang terus meningkat adalah dengan menghentikan latihan militer AS dan pengerahan persenjataan canggih ke Semenanjung Korea.

Pernyataan itu dilontarkan untuk menanggapi diskusi antara Korsel dan AS yang membahas kemungkinan pengerahan kapal induk bertenaga nuklir AS ke Korsel bulan depan.

Modernisasi Persenjataan

Peluncuran misil Korut itu terjadi ketika para pejabat AS dan Korsel ambil bagian dalam simulasi dan latihan komunikasi yang berfokus pada kemungkinan Korut menggunakan senjata nuklir, setelah Pyongyang terus membangun kemampuannya untuk melancarkan serangan nuklir yang kredibel terhadap keduanya.

"Kedua belah pihak membahas berbagai opsi untuk menunjukkan kemampuan respons kuat aliansi dan tekad untuk merespons dengan tepat setiap penggunaan nuklir Korut," ungkap Kementerian Pertahanan AS.

Sepanjang 2022, Korut melakukan uji coba peluncuran lebih dari 70 misil balistik, paling banyak dalam satu dekade kekuasaan Kim Jong-un dan uji coba itu bertentangan dengan resolusi PBB yang melarang peluncuran misil semacam itu.

Pemimpin Korut sendiri telah memodernisasi inventaris persenjataan misilnya selama beberapa tahun terakhir untuk membuatnya lebih mudah disembunyikan, lebih cepat digunakan, dan lebih sulit ditembak jatuh. Selain itu Kim Jong-un pun dilaporkan siap untuk melakukan uji coba bom nuklir pertamanya sejak 2017.

AS, Jepang, dan Korsel telah menjanjikan akan mengeluarkan tanggapan terkoordinasi yang tegas jika Korut terus melanjutkan uji coba ledakan nuklir tersebut. AFP/KBS/Bloomberg/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top