Korut Dukung Rusia Caplok Wilayah Ukraina, Semprot AS Seperti Gerombolan Penjahat di PBB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan saat berfoto di kampus Universitas Federal Timur Jauh di pulau Russky di pelabuhan Vladivostok Rusia timur jauh pada 15 April 2019
"Untuk mempertahankan 'dunia berkutub tunggal' yang tak tertandingi, AS ikut campur dalam urusan internal negara-negara merdeka dan melanggar hak-hak hukum negara-negara itu dengan menyalahgunakan DK PBB," kata Jo dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA, dikutip dari Reuters, Selasa (4/10).
"AS melancarkan perang agresi terhadap negara-negara berdaulat termasuk negara bekas Yugoslavia, Afghanistan, dan Irak, tetapi AS belum dipertanyakan oleh DK PBB," tambahnya.
Jo mengatakan Dewan Keamanan PBB akan menghadapi konsekuensi jika mengikuti "praktik sesuka-suka dan sewenang-wenang Washington serta tindakan standar ganda dan parsial."
Ukraina memutuskan hubungan dengan Korea Utara pada Juli setelah Pyongyang mengakui dua republik di Ukraina timur yang memproklamirkan kemerdekaan dan memisahkan diri. Korut juga merupakan sekutu lama dengan Rusia sejak masa perang dingin.
Pada September, AS mengatakan bahwa Rusia sedang membeli jutaan roket dan peluru artileri dari Korut untuk digunakan di Ukraina. Namun, Korut menolak laporan itu dan memperingatkan Washington untuk "tutup mulut" dan berhenti membuat rumor yang "menodai" citra negara itu.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya