
Korut Diduga Bangun Kapal Perang Terbesar
Pemimpin Korut, Kim Jong-un (kiri), sedang memberikan arahan selama kunjungannya ke galangan kapal Chongjin di Hamgyeongbuku-do pada 2018 lalu.
Foto: AFP/KCNA VIA KNSSEOUL - Korea Utara (Korut) sedang membangun kapal tempur angkatan laut besar kedua di galangan kapal Chongjin, yang mungkin merupakan kapal perang terbesarnya, sebagaimana ditunjukkan oleh citra satelit baru, dan para pakar mengatakan hal ini menunjukkan Korut sedang memperkuat kemampuan angkatan laut konvensionalnya dengan bekerja sama dengan Russia.
Chongjin yang merupakan galangan kapal terbesar di pantai timur laut Korut, secara historis telah memproduksi kapal kargo besar, feri, dan kapal patroli angkatan laut, termasuk kapal semi-submersible untuk menyusup ke Korsel. Namun, tidak ada aktivitas pembuatan kapal besar yang terlihat di galangan luarnya selama lebih dari satu dekade.
“Perakitan bagian blok dimulai pada Mei 2024, dengan lambung bawah kapal berukuran panjang sekitar 117 meter dan lebar 16 meter,” lapor institusi analisis citra satelit Korsel, nK Insight, seraya menambahkan bahwa blok tambahan itu dapat memperpanjang dimensi kapal secara lebih jauh, Rabu (19/2).
Salah satu pengamatan yang paling menonjol adalah penerapan tindakan pengamanan yang tidak biasa dan pembuatan kamuflase logam yang menutupi kapal yang sedang dibangun, kata nK Insight.
Awalnya kamuflase terlihat di dekat kapal pada Desember lalu ketika pembangunan nyaris rampung. Tidak seperti halnya terpal kanvas tradisional, struktur logam tersebut tampaknya dirancang untuk menutupi aktivitas konstruksi dan berpotensi mengganggu deteksi sensor radar.
"Kamuflase logam semacam ini menunjukkan upaya yang disengaja untuk melindungi konstruksi kapal dari pengawasan," kata nK Insight. "Hal ini sejalan dengan strategi Korut yang lebih luas untuk meningkatkan kerahasiaan seputar kemajuan militer."
Citra satelit juga mengungkap bahwa meskipun turun salju lebat di awal Februari, area konstruksi luar galangan kapal tetap terlihat jelas, yang menunjukkan prioritas tinggi yang diberikan pada proyek tersebut.
Keterlibatan Russia
Pembangunan kapal perang terbesar ini menyusul penguatan kerja sama militer Korut dengan Russia baru-baru ini, dan analis tersebut mengatakan bahwa kolaborasi berkelanjutan dengan Russia sangat penting untuk mengintegrasikan sistem komando dan kontrol pada kapal perang, sebuah proses yang mungkin memerlukan waktu yang signifikan.
"Pembangunan kapal perang besar kedua menunjukkan perluasan kemampuan Angkatan Laut Korut yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap nK Insight. "Jika kapal-kapal ini memang merupakan kapal tempur, ini akan menimbulkan tantangan besar bagi keseimbangan militer di Semenanjung Korea dan gabungan Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS)."
Meskipun tetap ada kemungkinan bahwa kapal ini merupakan kapal sipil besar, seperti kapal pengangkut kargo, namun kombinasi tindakan pengamanan, dimensinya, dan kecepatan pembangunannya sangat menunjukkan bahwa kapal ini adalah kapal tempur militer, menurut nK Insight.
Selain itu, pemasangan pagar anti pencemaran lingkungan di perairan sekitar semakin menunjukkan adanya proses pembangunan yang aktif dan diprioritaskan.
Kapal perang terbesar yang dimiliki Korut saat ini adalah fregat berbobot 1.500 ton yang dilengkapi dengan misil antarkapal.
Pada Desember lalu, militer Korsel melaporkan bahwa Korut telah mulai membangun fregat seberat 4.000 ton yang dilengkapi dengan sistem peluncur vertikal. Saat itu, fregat tersebut diyakini sebagai kapal perang terbesar yang pernah dibangun oleh Korut.
“Korut sedang membangun fregat seberat 4.000 ton di Nampo,” kata militer Korsel, merujuk pada kota pelabuhan di barat Korut. “Dari ukuran kapal, diperkirakan mampu membawa misil kapal-ke-darat.”
Konfirmasi Korsel itu muncul sehari setelah media pemerintah Korut merilis foto pemimpin Kim Jong-un tengah menginspeksi galangan kapal tempat kapal perang baru sedang dibangun. Dalam kunjungannya ke galangan kapal, Kim Jong-un dikutip mengatakan bahwa penguatan kekuatan angkatan laut adalah hal terpenting dalam mempertahankan kedaulatan maritim negara dan meningkatkan kesiapan perang saat ini. RFA/I-1
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 3 Ditlantas Polda Babel awasi pergerakan kendaraan lintas kabupaten
- 4 Penemuan Fosil Purba di Tiongkok Mengubah Sejarah Evolusi Burung
- 5 Persija Jakarta Kini Fokus Laga Lawan PSM Makassar
Berita Terkini
-
Sampah Terus Jadi Masalah, KLH Minta Pemda Beri Sanksi Pengelola Kawasan yang Tak Mau Urus Sampah
-
Demi Pertumbuhan Ekonomi, Kemenperin Perkuat Hilirisasi Petrokimia dan Gas
-
Diundang Penutupan Retret Kepala Daerah, Ini Kata Rano Karno
-
Sejumlah Petinggi PDIP Sambangi Kediaman Megawati, Ada Apa?
-
Mohammad Syafii Resmi Jabat Kepala Basarnas, Garda Terdepan Misi Kemanusiaan