Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Korut Ancam Targetkan Pesawat Bomber AS

Foto : AFP/US AIR FORCE

Pesawat bomber B-52 Stratofortress milik AU AS

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Sehubungan dengan mendaratnya pesawat bomber Amerika Serikat (AS) B-52H Stratofortress di Korea Selatan (Korsel), Korea Utara (Korut) menyatakan bahwa hal tersebut merupakan pergerakan militer yang ofensif melalui nuklir oleh AS dan juga mengancam pesawat B-52H Stratofortress tersebut sebagai target pemusnahan pertama.

Kantor beritaKCNApada Jumat (20/10) melaporkan bahwa pesawat bomber strategis AS B-52 telah mendarat di Semenanjung Korea. Ditambahkan pula bahwa AS pasti menyadari Semenanjung Korea berada di dalam kondisi perang secara hukum dan aset-aset strategis akan menjadi target pemusnahan pertama.

"Korut menganggap tindakan AS tersebut sebagai pergerakan militer yang signifikan untuk menghilangkan Korut secara fisik dengan nuklir. Angkatan Bersenjata Korut telah memantau dengan cermat masuknya aset-aset strategis nuklir AS, dalam bentuk kapal selam nuklir, kapal induk bertenaga nuklir, dan pesawat bomber strategis ke Semenanjung Korea, dan memandang pengerahan tersebut sebagai langkah militer yang serius bagi sebuah negara," laporKCNA.

"AS melakukan provokasi perang nuklir yang disengaja karena masalah internal dan kesengsaraan eksternal ketika pesawat bomber B-52H Stratofortress berkemampuan nuklir melakukan pendaratan pertama di Korsel dan hal ini mengindikasikan kemungkinan serangan nuklir pendahuluan terhadap Korut," imbuh kantor berita Korut itu.

Korut sebelumnya menekankan bahwa pihaknya telah mencantumkan kebijakan kekuatan nuklir di dalam konstitusinya yang isinya apabila dipertimbangkan ada serangan senjata nuklir ke Korut atau persiapannya, maka penggunaan senjata nuklir dalam rangka pencegahan dapat diizinkan.

Sementara itu, pesawat pengebom B-52H Stratofortress diketahui telah mendarat di pangkalan Angkatan Udara Korsel di Cheongju pada Kamis (19/10). Sebelum mendarat di Cheongju, sekitar 110 kilometer sebelah selatan Seoul, pesawat ini sempat muncul di Pameran Dirgantara dan Pertahanan Internasional di Seoul dan melakukan lintas terbangfly-over.

Latihan Udara Gabungan

Sebelumnya pada Rabu (18/10) lalu dilaporkan bahwa Angkatan Udara Korsel, AS, dan Jepang, akan menggelar latihan udara gabungan di sekitar Semenanjung Korea pada Minggu (22/10) sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama melawan ancaman nuklir dan misil Korut.

Latihan udara tersebut dijadwalkan akan berlangsung bertepatan dengan pendaratan pesawat bomber strategis B-52 milik AS, yang mampu membawa senjata nuklir di pangkalan udara di Korea Selatan untuk pertama kalinya pada pekan ini.

Meskipun latihan gabungan di wilayah udara Semenanjung Korea yang melibatkan kombinasi pesawat tempur dari Angkatan Udara Korsel dan AS, atau antara Angkatan Udara AS dan Jepang pernah digelar, namun latihan kali ini merupakan yang pertama kali dengan melibatkan ketiga negara tersebut.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa Seoul, Washington DC, dan Tokyo, akan memperluas latihan gabungan trilateral seiring dengan kesepakatan ketiga pemimpin negara yang dicapai saat pertemuan puncak di Camp David pada Agustus lalu, untuk meningkatkan koordinasi dalam menghadapi ancaman Korut. KBS/Xinhua/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top