Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Koruptor Penjajah Modern

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Setiap memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November, Panitia Pusat Kementerian Sosial memiliki tema tertentu. Misalnya, untuk tahun ini, perayaan Hari Pahlawan mengambil tema "Semangat Pahlawan di Dadaku".

Latar belakang tema adalah perayaan demokrasi di Indonesia yang semakin dekat dengan berbagai agenda politik yang berpotensi memunculkan konflik. Ini bertujuan mau mengingatkan, pahlawan itu mengorbankan diri demi persatuan dan kesatuan bangsa agar merdeka dan berdaulat. Menurut panitia Hari Pahlawan, supaya dengan begitu, jangan sampai bangsa yang sudah merdeka ini terpecah belah.

Panitia pada hari ini mengajak mengheningkan cipta pada pukul 08.15. Panitia juga akan memutar video ajakan mengheningkan cipta selama 30 detik. Video akan diputar di fasilitas umum seperti stasiun kereta api, jalan-jalan tol, hingga bioskop. Panitia juga akan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya.

Para petugas Polda Metro akan menghentikan kendaraan di jalan-jalan protokol selama 60 detik untuk mengheningkan cipta bersama guna mengenang jasa-jasa para pahlawan. Acara rutin seperti itu tentu perlu untuk mengingatkan seluruh rakyat akan peran, jasa, dan pengorbanan para pahlawan baik yang namanya diketahui maupun mereka yang gugur tanpa nama.

Mereka berkorban nyawa demi bangsa Indonesia sekarang. Mereka berjuang bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk kita yang hidup sekarang. Berkat perjuangan para pahlawan kita bisa merdeka dan hidup berdaulat.

Lalu, bagaimana cara kita menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan yang rela kehilangan nyawa demi Indonesia merdeka? Tugas kita tidak cukup untuk mensyukuri anugerah kemerdekaan yang telah diberikan oleh para pahlawan. Lebih dari itu, kita harus mengisi kemerdekaan itu sendiri.

Lalu pertanyaannya, bagaimana mengisi kemerdekaan secara baik dan benar? Tentu kita harus menyesuiakan dengan cita-cita para pahlawan. Mereka menghendaki bangsa Indonesia hidup terlepas dari penjajahan dan ketidakadilan. Itulah yang terpenting. Kita harus meneruskan perjuangan para pahlawan mewujudkan hidup bebas dan dalam keadilan.

Tetapi, banyak di antara kita justru tampil sebagai penjajah dan berlaku tidak adil, sehingga rakyat kembali terjajah dan menerima ketidakadilan. Dulu rakyat Indonesia dijajah orang asing, kini justru dijajah oleh bangsa sendiri. Bangsa Indonesia menjajah bangsa Indonesia. Elite-elite banyak berlaku menjadi penjajah dan bertindak tidak adil. Kaum elite telah berubah wujud menjadi kolonial baru dengan gaya penjajahan modern.

Mereka mengeruk kekayaan Indonesia melalui korupsi untuk kepentingan sendiri. Itulah bentuk penjajahan modern. Korupsi adalah penjajahan era modern dan ini jauh lebih mengerikan karena dilakukan bangsa sendiri atas rakyat Indonesia. Koruptor lebih kejam dari penjajah gaya lama. Penjajah lama atas nama negara, bukan untuk kepentingan sendiri.

Tetapi koruptor adalah penjajah untuk dan atas nama sendiri. Jadi, cara mengisi kemerdekaan yang bengkok adalah korupsi. Inilah penjajah modern yang harus dilawan bersama-sama. Kemudian, sesuai dengan tema, kita juga melihat banyak elite yang bekerja untuk memecah-belah bangsa. Perhelatan politik tahun depan telah memicu kaum destruktif untuk menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Jadi, tugas kita melawan para penjajah yang ingin memecah- belah bangsa ini. Seluruh rakyat harus bersatu menciptakan kedamaian dan keadilan. Kita harus memperjuangkan kembali kemerdekaan dari ketakutan yang diciptakan kaum elite.

Komentar

Komentar
()

Top