![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Korupsi Merajalela, USAID Desak Sri Lanka Reformasi Pemerintahan Atasi Krisis Terburuk dalam Sejarah
Kepala USAID Samantha Power.
Foto: VOA/AFPKOLOMBO - Kepala USAID Samantha Power mendesak pihak berwenang Sri Lanka untuk memberantas korupsi dan melakukan reformasi pemerintahan, di samping upaya untuk mengatasi isu ekonomi sebagai jalan keluar dari krisis terburuk dalam sejarah.
Dilansir VOA, Senin (12/9), Power mengatakan langkah itu akan meningkatkan kepercayaan internasional dan lokal pada niat pemerintah memulihkan negara itu.
Dalam lawatan dua hari ke Kolombo, Power mengumumkan bantuan senilai 60 juta dolar bagi Sri Lanka.
Sri Lanka sedang menghadapi krisis terburuk setelah gagal membayar pinjaman luar negeri, menghadapi kelangkaan kebutuhan pokok seperti BBM, obat-obatan dan sebagian bahan makanan.
Power mengatakan Amerika siap membantu restrukturisasi utang, dan menegaskan kembali perlunya kerjasama dengan Tiongkok, sebagai kreditur terbesar negara itu, dalam upaya mengatasi krisis ini.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: -
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah BanjarmasinÂ
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 5 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
Berita Terkini
-
Danantara Siap Diluncurkan Bulan Depan
-
Manulife Indonesia Perkuat Komitmen Layanan Melalui Program Manulife Pro
-
Terbuai Gaji Besar Jadi ART di Singapura, 1 CPMI Ilegal Berhasil Dicegah BP3MI Kepri
-
Bank Mandiri Catat Total Aset Rp2.427 Triliun pada 2024
-
Empat Saksi Ahli KPK Hadiri Sidang Gugatan Praperadilan Hasto Kristiyanto