Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Korsel Siap Bernegosiasi dengan Korut

Foto : AFP/ANGELA WEISS

Wakil Tetap Korsel untuk PBB, Hwang Joonkook

A   A   A   Pengaturan Font

HAMILTON - Wakil Tetap Korea Selatan (Korsel) untuk PBB, Hwang Joonkook, pada Senin (3/6) mengatakan bahwa negaranya terbuka untuk terlibat dialog dengan Korea Utara (Korut) saat Seoul dengan tegas menanggapi provokasi Pyongyang.

Saat berbicara di sebuah konferensi pers pada kesempatan kepresidenan Korsel di Dewan Keamanan PBB untuk Juni, Hwang mengatakan bahwa Korut baru-baru ini melakukan beberapa provokasi besar, termasuk uji coba misil balistik jarak jauh. Hwang juga menyinggung balon-balon "aneh" berisi sampah yang dikirim ke negaranya.

"Kami merespons dengan tegas provokasi Korut, termasuk di pertemuan Dewan Keamanan yang kami ikuti pekan lalu," kata dia.

Hwang juga menambahkan bahwa Korsel siap mengadakan pertemuan Dewan untuk menanggapi provokasi yang dilakukan Korut.

Mengingat Korut menyebut Korsel sebagai musuh asing, Hwang mengatakan situasi di Korut semakin memburuk, tetapi tidak ada perubahan dalam dinamika Dewan Keamanan PBB. Dia juga mengatakan bahwa kebijakan dan retorika nuklir Korut menjadi lebih agresif dan berbahaya. Untuk itu, menurut dia, Korsel siap merespons retorika tersebut.

Utusan Korsel tersebut juga mengatakan bahwa sikap negaranya tidak berubah, dan menambahkan bahwa Korsel tetap terbuka untuk melakukan dialog dan negosiasi serta diplomasi tanpa prasyarat apapun.

Menanggapi pengiriman balon berisi sampah oleh Korut, Korsel mengumumkan rencana untuk menangguhkan perjanjian militer antar-Korea, yang ditandatangani pada 2018 untuk meredam ketegangan militer.

Pulihkan Aktivitas

Sementara itu dari Seoul dilaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Korsel pada Selasa (4/6) telah mengumumkan bahwa pihaknya akan memulihkan semua kegiatan militer di sepanjang garis demarkasi militer dan pulau-pulau di barat laut yang sempat dibatasi di bawah perjanjian militer antar-Korea 2018.

Direktur Senior Urusan Kebijakan Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Cho Chang-rae, mengumumkan bahwa pemerintah Korsel telah meloloskan pembatalan perjanjian militer antar-Korea 2018 dalam sidang kabinet pada Selasa, dan memutuskan untuk menghentikan segala isi dari perjanjian tersebut sampai hubungan antara kedua Korea pulih kembali.

Sebelumnya, Korut telah membatalkan perjanjian itu secara sepihak pada tanggal 23 November tahun lalu.

Penghentian perjanjian tersebut berarti menormalkan kembali segala bentuk tindakan militer di sekitar garis demarkasi militer, kepulauan Barat Laut yang hingga saat ini dibatasi oleh perjanjian tersebut. KBS/Ant/Anadolu/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara, Berbagai Sumber

Komentar

Komentar
()

Top