Korsel Kecam Ratifikasi Perjanjian Pertahanan Russia-Korut
Kecaman Yoon l Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol (kanan), dan Presiden Polandia, Andrzej Duda, bertemu saat mengikuti konferensi pers bersama di kantor Kepresidenan Korsel di Seoul pada Kamis (24/10). Pada pertemuan itu, Presiden Yoon mengecam pengerahan tentara Korut ke Russia dan menyebutnya sebagai provokasi yang mengancam keamanan global di luar Semenanjung Korea dan Eropa.
Pada Kamis lalu, Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol, menyebut pengerahan tentara Korut ke Russia itu sebagai provokasi yang mengancam keamanan global di luar Semenanjung Korea dan Eropa. Pernyataan Presiden Yoon itu disampaikan usai ia melakukan pembicaraan dengan Presiden Polandia, Andrzej Duda.
Seoul diketahui telah menjual miliaran dollar tank, howitzer, pesawat tempur, dan peluncur roket ke Polandia, sebuah negara yang meryupakan sekutu utama Kyiv. Pada Juni lalu, Korsel telah menyetujui transfer pengetahuan yang diperlukan untuk membangun tank K2 ke Polandia, yang menurut para ahli bisa menjadi langkah kunci menuju produksi tank di Ukraina.
Sementara itu media pemerintah Korut melaporkan bahwa pada Jumat, Pyongyang telah mengadopsi lagu kebangsaan baru dan langkah ini dinilai oleh para ahli sebagai upaya untuk memperkuat penegasan pemimpin Korut, Kim Jong-un, untuk mendefinisikan negaranya sebagai negara yang sepenuhnya terpisah dari, dan berkonflik dengan Korsel.
Korut mengubah konstitusinya untuk mendefinisikan Korsel sebagai negara yang bermusuhan dan pekan lalu meledakkan jalan raya dan jalur kereta yang pernah menghubungkan kedua negara.AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya