Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Ukraina: tentara Korut Telah tiba di Perbatasan Kursk Russia

Korsel Kecam Ratifikasi Perjanjian Pertahanan Russia-Korut

Foto : AFP/JEON HEON-KYUN

Kecaman Yoon l Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol (kanan), dan Presiden Polandia, Andrzej Duda, bertemu saat mengikuti konferensi pers bersama di kantor Kepresidenan Korsel di Seoul pada Kamis (24/10). Pada pertemuan itu, Presiden Yoon mengecam pengerahan tentara Korut ke Russia dan menyebutnya sebagai provokasi yang mengancam keamanan global di luar Semenanjung Korea dan Eropa.

A   A   A   Pengaturan Font

Korsel mengecam langkah Russia yang meratifikasi perjanjian pertahanannya dengan Korut dan kembali menyerukan Moskwa agar menghentikan kerja sama ilegal dengan Pyongyang.

SEOUL - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) pada Jumat (25/10) telah menyuarakan kekhawatiran yang amat serius setelah Russia mengambil langkah untuk meratifikasi perjanjian pertahanannya dengan Korut, dan kembali mendesak Moskwa untuk menghentikan kerja sama ilegalnya dengan Pyongyang.

Sebelumnya pada Kamis (24/10), anggota parlemen Russia memberikan suara bulat untuk meratifikasi perjanjian pertahanan dengan Korut yang salah satu inti perjanjiannya akan menyediakan bantuan timbal balik jika salah satu pihak menghadapi agresi.

Korsel dan Amerika Serikat (AS) sebelumnya pun telah mengklaim bahwa Korut telah mengirimkan senjata dalam jumlah besar ke Russia dan kini ribuan tentara Korut sedang berlatih di Russia. Sementara Ukraina pekan ini mengatakan bahwa tentara Korut tersebut telah tiba di zona tempur di wilayah perbatasan Kursk Russia. Baik Korut maupun Russia membantah pengerahan tentara tersebut.

"Seoul menyatakan kekhawatiran yang mendalam atas ratifikasi Russia atas perjanjian Russia-Korut di tengah terus berlanjutnya pengerahan pasukan Korut ke Russia," kata Kementerian Luar Negeri Korsel dalam sebuah pernyataan seraya menambahkan bahwa pemerintah Korsel sangat mendesak penarikan segera pasukan Korut dan penghentian kerja sama ilegal tersebut.

"Pemerintah akan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk menanggapi dengan tegas kerja sama militer antara Russia dan Korut, dan mengambil tindakan yang tepat seiring dengan kemajuan kerja sama militer mereka," kata kementerian itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top