Korsel Ditetapkan Jadi Negara Maju

SEOUL - Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development/UNCTAD) telah mengesahkan rancangan perubahan status Korea Selatan (Korsel) dari negara berkembang menjadi negara maju. Pengesahan ini terjadi dalam pertemuan UNCTAD ke-68 yang digelar di markas UNCTAD di Jenewa, Swiss, pada 2 Juli waktu setempat.

"Sebanyak 195 anggota negara UNCTAD menyetujuisecara bulat perubahan status Korsel dari negara berkembang menjadi negara maju," tulis kantor beritaKBS News, Senin (5/7)."Dengan demikian status Korsel telah berubah dari kelompok negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Afrika, kini masuk ke dalam kelompok negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris," imbuh kantor berita itu.

Penetapan ini merupakan perubahan status pertama dari negara berkembang menjadi negara maju sejak UNCTAD didirikan pada 1964. Dengan begitu saat ini di dunia telah terdapat 32 negara maju. UNCTAD sendiri memiliki 195 negara anggota.

Pemerintah Korsel sebenarnya telah berencana untuk melepaskan status negara berkembang di WTO pada Oktober 2019 lalu. Korsel tahun lalu menempati urutan ekonomi terbesar ke-19 di dunia dan produk domestik bruto per kapita Korsel juga telah melebihi Italia, salah satu anggota negara G7.

Peran Lebih Aktif

Perubahan status di UNCTAD ini berarti bahwa Korsel telah secara resmi akan diperlakukan sebagai negara maju dan dengan statusnya yang baru ini maka ke depannya, Korsel diharapkan mengambil tanggung jawab dan kewajiban yang lebih besar sebagai negara maju, tidak hanya terkait ekonomi, tetapi juga dalam hal-hal yang menyangkut masyarakat internasional seperti demokrasi dan hak asasi manusia.

"Dengan keputusan UNCTAD kali ini, Korsel secara resmi akan mampu memainkan peran sebagai negara maju di bawah sistem PBB secara menyeluruh," ucap Perwakilan Tetap Korsel di kantor PBB di Jenewa, Duta Besar Korsel Lee Tae-hoo.

Bulan lalu, Dubes Lee menyebutkan bahwa Seoul menantikan untuk memainkan peran yang lebih aktif di UNCTAD. KBS/I-1