Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korea Utara Mengembangkan Pesawat Berkemampuan AWACS Sendiri

Foto : Istimewa

Pesawat A-100 Rusia

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Analisis citra satelit oleh Decker Eveleth dari Pusat Studi Nonproliferasi James Martin, baru-baru ini menunjukkan bahwa Korea Utara mungkin memgembangkan pesawat Il-76 buatan Rusia menjadi sistem peringatan dini dan kendali udara atau early warning and control system (AWACS).


Dilansir oleh Defence Blog, pengamatan tersebut mengarah pada modifikasi pesawat angkut Il-76 Korea Utara di Bandara Internasional Pyongyang, menunjukkan kemungkinan konversi menjadi pesawat (AWACS) atau pesawat peringatan dini udara (airborne early warning/AEW).

Eveleth menyoroti bahwa pesawat Il-76 sudah digunakan oleh Rusia sebagai platform utama untuk fungsi AWACS dan AEW. Rusia juga menggunakan platform ini untuk telemetri selama uji coba rudal, yang menggarisbawahi kegunaannya dalam berbagai aspek.

Terlepas dari pengamatan tersebut, saat ini tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa Rusia telah mentransfer teknologi canggih ini ke Korea Utara. "Perkembangan seperti ini, jika terkonfirmasi, bisa menandakan lompatan signifikan dalam kemampuan radar Korea Utara," katanya.

Eveleth mencatat bahwa bagi Korea Utara, mencoba teknologi AWACS akan menjadi upaya besar, mengingat kondisi teknologi radar mereka saat ini.


Apa yang membuat situasi ini sangat penting adalah bahwa Korea Utara tampaknya mendedikasikan salah satu dari sedikit pesawat Il-76 yang dimilikinya untuk potensi transformasi ini. "Pesawat Il-76 memegang peran penting dalam armada transportasi Korea Utara yang terbatas, hal ini menunjukkan pentingnya dan prioritas yang diberikan pada modifikasi ini," kata Eveleth.

Namun, penilaian tersebut masih bersifat awal, dan tanpa bukti lebih lanjut, kesimpulan tentang sifat sebenarnya dari modifikasi tersebut dan niat Korea Utara masih bersifat spekulatif.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top