Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Korban Tewas Topan Filipina Menjadi 375 Orang

Foto : AFP/Ferdinandh CABRERA

menutup jalan I Tiang listrik roboh menutup jalan di sepanjang jalan di Kota Surigao, Provinsi Surigao del norte, Minggu (19/12).

A   A   A   Pengaturan Font

Tetapi, badai itu telah memberikan pukulan telak bagi sektor pariwisata, yang sudah berjuang setelah pembatasan Covid-19 menghancurkan jumlah pengunjung. Kata "SOS" telah dibuat di sebuah jalan di kota wisata Jenderal Luna di Pulau Siargao, di mana para peselancar dan wisatawan berbondongbondong datang menjelang Natal, ketika orang-orang berjuang untuk menemukan air dan makanan.

"Tidak ada air lagi, ada kekurangan air, pada hari pertama sudah ada penjarahan di lingkungan kami," kata pemilik resor Siargao, Marja O'Donnell kepada CNN Filipina. Kerusakan yang meluas juga terjadi di Pulau Dinagat dan Mindanao, yang bersama dengan Siargao menanggung beban terberat dari badai ketika menerjang, dengan kecepatan angin 195 kilometer per jam.

Petugas informasi Provinsi Jeffrey Crisostomo mengatakan kepada penyiar ABS-CBN, sedikitnya 14 orang tewas di Kepulauan Dinagat. "Daerah itu telah diratakan dengan tanah," ujarnya.

Namun, surat yang ditulis oleh warga Dinagat dan diunggah ke Facebook, mengungkapkan harapan. "Kami senang masih hidup. Rumah kami tanpa atap, tapi kami tidak putus asa!" tulis seorang warga, Aimee Antonio-Jmeno, kepada saudara perempuannya. Dengan listrik padam di banyak daerah, tidak ada sinyal atau internet, menghambat upaya untuk menilai kerusakan akibat badai.

Ribuan personel militer, polisi, penjaga pantai, dan pemadam kebakaran dikerahkan bersama dengan bantuan makanan, air, dan pasokan medis, sementara berbagai alat berat dikirim untuk membersihkan jalan. Presiden Rodrigo Duterte berjanji untuk "mencari lagi" bantuan senilai dua miliar peso (40 juta dollar AS), yang akan menggandakan janji sebelumnya. Tetapi, beberapa menyatakan frustrasi atas tanggapan pemerintah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top