Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Kreatif

Koperasi Dituntut Jadi Wadah Kreatifitas Anggota

Foto : ISTIMEWA

Deputi Bidang Kelembaga­an Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan.

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Koperasi dituntut mampu menjadi wadah inspirasi kreatifitas bagi anggotanya dan dalam operasionalnya bisa menerapkan digital cooperative. Hal ini sesuai dengan karakteristik milenial, dimana cirinya antara lain cepat dan tepat dalam mengambil keputusan, tak terbatas ruang dan waktu, dan suka hubungan sosial.

Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan dalam acara Economic Outlook 2019 bertajuk "Digital Financial Ekonomi Kreatif" yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat, di Bandung, akhir pekan lalu.

Rully mengatakan "zaman now" ditandai dengan lingkungan strategis bisnis dan kehidupan yang berubah secara fundamental (disruption) karena ditemukannya berbagai pengetahuan dan teknologi baru.

Keberadaan koperasi secara makro merupakan bentuk strategi kebudayaan. Sementara dari sisi mikro menjadi upaya kolektif dalam memperkuat daya saing UMKM.

Jika dikaitkan dengan zaman sekarang, maka karaktetistik koperasi zaman now ada dua yaitu wadah inspirasi kreatifitas dan digital cooperative "Artinya koperasi harus mampu memberikan ruang bagi anak muda yang ingin berekpresi, menunjukan kreativitas, produktifitas dan jiwa kewirausahaan dalam kerangka kebersamaan dan ekonomi berbagi," jelasnya.

Selain itu koperasi juga harus dapat memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan bisnisnya dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan kepada anggota.

Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan prinsip koperasi yang menempatkan manusia sebagai modal sosial yang potensial untuk dikembangkan menjadi kekuatan kolektif, efisien dan produktif dalam rangka mencapai kesejahteraan bersama.

Lebih lanjut Rully menjelaskan setidaknya ada tiga kelompok potensial zaman now yang bisa didorong untuk membentuk koperasi yaitu youth, women dan netizen.

"Melakukan rebranding koperasi bagi youth (generasi millennial) misalnya, koperasi diposisikan sebagai wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan sehingga dapat menjadi co working place bagi generasi muda milenial dimana terjadi sharing economy antara anggotanya secara langsung," jelas Rully.

Untuk Women, koperasi bisa menciptakan efisiensi kolektif diantara anggota sehingga kebutuhan yang sama diantara wanita dapat dipenuhi dengan lebih murah cepat dan berkualitas.

Ketiga, rebranding terhadap netizen, dimana koperasi memiliki potensi menjadi crowd business, sehingga adaptasi teknologi informasi dapat menjadi efektif untuk menjangkau captive market dimana market disini adalah anggota yang menjadi pelanggan sekaligus pemilik. tgh/E-3

Komentar

Komentar
()

Top