Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penataan Sungai

Koordinasi Normalisasi Citarum Masih Buruk

Foto : ANTARA / RAISAN AL FARISI

CITARUM MELUAP - Suasana jalan utama yang terendam banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (14/1). Hujan yang melanda Bandung Raya, Minggu (13/1) membuat Sungai Citarum meluap.

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Sudah genap satu tahun program normalisasi Sungai Citarum, namun hasilnya masih belum banyak terlihat. Banjir masih sering terjadi karena air hujan yang masuk tidak mampu tertampung di Sungai Citarum. Hal itu terjadi karena koordinasi berbagai pihak yang bertanggung jawab atas normalisasi Citarum dianggap masih buruk sehingga harus segera diperbaiki.

"Komandan Satgas kurang koordinasi, kurang komunikasi. Padahal, kami harus mengatasi 80 ribu hektare lahan kritis dan sangat kritis. SDM kami cukup memadai, namun persoalan di lapangan tidak gampang," kata Komandan Sektor 21 Satuan Tugas Citarum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat, pada evaluasi Satu Tahun Program Citarum Harum, di Bandung, Selasa (15/1).

Hadir pada rapat evaluasi itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, selaku Komandan Satgas Citarum, Pangdam III/Siliwangi selaku Wakil Dansatgas I Citarum Harum, dan Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto sekaligus Wakil Dansatgas II Citarum Harum.

Yusep mencontohkan dalam penanganan lahan-lahan yang harus difungsikan sebagai kawasan lindung sekitar DAS Citarum kini dikuasai oleh pemodal. Pemodal memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengelola lahan tersebut meski berdampak terhadap kerusakan lingkungan.

Harus Tegas

Dari 125 juta pohon keras yang harus ditanam untuk proses penghijauan tersebut, menurut Yusep, yang terealisasi baru 700 ribu. Itu pun sekitar separuhnya mati akibat tergerus longsor dan hujan dan tangan jahil manusia. Penanganan sampah dan limbah pabrik juga harus tegas dilakukan. Masih banyak warga membuang sampah ke Citarum, demikian pula limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengakui buruknya koordinasi menjadi salah satu faktor utama belum maksimalnya penanganan Sungai Citarum. Oleh karena itu, dia berjanji akan merombak organisasi terkait penanganan Sungai Citarum.

"Semua SK akan kami bongkar lagi. Nanti kami menyepakati ada daftar ulang, komitmen, SK baru, struktur organisasi baru. Insya Allah komunikasi akan lebih rutin, lebih diarahkan," kata Ridwan.

Bentuk realisasi dari perbaikan koordinasi ini pun, Ridwan Kamil mengusulkan dibentuknya satu wilayah administrasi khusus di sepanjang Sungai Citarum. Hal ini dirasa perlu karena masing-masing kabupaten dan kota yang dilalui sungai memiliki kemampuan dan kebijakan yang berbeda-beda.

tgh/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top