Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I Tentara dan Pasukan Pertahanan Rakyat Sempat Baku Tembak

Konvoi Militer Jadi Sasaran Bom

Foto : AFP/ANONYMOUS

Rumah Dibakar l Seorang warga Desa Namg Kar di Kotapraja Gangaw, Magway, Myanmar, berupaya memadamkan api yang melalap sebuah rumah pada 10 September lalu. Sejumlah rumah di pedesaan Myanmar dibakar oleh tentara setelah terjadi bentrokan antara militer dan pasukan pertahanan rakyat.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Pihak media di Myanmar pada Minggu (19/9) mengatakan bahwa pembangkang antijunta Myanmar telah melakukan serangan bom terhadap pasukan keamanan di dekat Kota Yangon. Selain serangan bom, beberapa orang pun dilaporkan tewas dalam baku tembak.

"Konvoi pasukan keamanan sedang melakukan perjalanan melalui Khayan, pinggiran Kota Yangon pada Jumat (17/9) ketika mereka diserang dengan bom rakitan yang ditanam di pinggir jalan," kata junta militer dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (18/9).

"Kedua kelompok itu saling menembak, seorang anggota pasukan keamanan terluka," ungkap junta seraya menambahkan bahwa senjata api dan amunisi disita setelah bentrokan itu. "Beberapa teroris terbunuh, salah satunya terluka," imbuh junta militer.

Sementara itu media lokal melaporkan setidaknya dua pembangkang tewas dan satu ditangkap.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi pada Februari lalu. Aksi penggulingan kekuasaan itu memicu aksi protes massa prodemokrasi yang ditanggapi dengan tindakan represi berdarah oleh militer.

Berbagai kotapraja di seluruh Myanmar telah membentuk apa yang disebut pasukan pertahanan rakyat untuk melawan balik melawan junta, meskipun sebagian besar bentrokan antara pasukan pertahanan rakyat dan tentara telah dilaporkan terjadi di daerah-daerah pedesaan.

Awal September lalu, pemerintah bayangan yang menamakan diri mereka sebagai Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG) telah menyerukan perang defensif dan mendesak rakyat agar menargetkan aset-aset junta.

NUG sebagian besar terdiri dari anggota parlemen yang berafiliasi dengan partai terguling Suu Kyi dan mereka saat ini dalam pelarian atau persembunyian.

Seruan NUG mengakibatkan menara komunikasi perusahaan Mytel milik militer di seluruh Myanmar, telah jadi sasaran serangan.

Aksi Pembakaran

Konflik juga dilaporkan semakin meningkat di wilayah Sagaing dan Magway, di mana penduduk setempat pekan ini menuduh militer membakar rumah dan membuat ribuan orang mengungsi.

"Militer telah menghancurkan wilayah kami karena pasukan perlawanan lokal," kata seorang wanita berusia 25 tahun dari kotapraja Gangaw, Magway, kepada kantor beritaAFP. "Saya kehilangan beberapa teman. Saya pun merasa ketakutan telah menyaksikan semua kekejaman mereka dengan mata kepala sendiri," imbuh dia.

Penduduk kotapraja Gangaw lainnya mengatakan desa yang paling parah akibat dibakar tentara adalah Desa Namg Kar. Akibat aksi kekejaman tentara, sejumlah rumah telah dibumihanguskan sejak 10 September.

Aksi pembakaran rumah-rumah di desa oleh tentara tak meluas dan terhenti karena turunnya musim hujan yang memadamkan api. "Mereka (tentara) mencoba membakar seluruh desa. Tapi saat itu musim hujan," kata warga tersebut, seraya menambahkan bahwa 4.000 warga Desa Namg Kar telah mengungsi ke hutan terdekat.

"Mereka takut pada tentara karena mereka bisa kembali kapan saja ke desa," ucap dia.

Foto-foto yang diperolehAFPmenunjukkan penduduk Desa Namg Kar membawa ember berisi air saat asap membubung di kejauhan, sementara rumah yang dibakar masih tersisa bagian pondasinya.

Hingga sejauh ini pihak junta belum mau menanggapi permintaan komentar terkait aksi pembakaran rumah-rumah di pedesaan oleh pasukan militernya.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top