Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Ekonomi - Pemerintah Berharap Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Lebih Baik

Konsumsi Masih Jadi Tumpuan Utama

Foto : ANTARA/RAISAN AL FARISI

PENJUALAN NAIK - Suasana jual beli smartphone di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/5). Pascapembagian THR dan jelang Idul Fitri 1440 H penjualan smartphone di BEC rata-rata gerai meningkat 30 persen pada awal Ramadan menjadi 70 unit per hari.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi triwulan II bisa lebih baik dari triwulan I-2019 yang tercatat 5,07 persen. Meski demikian, pemerintah diperkirakan berat merealisasikan target pertumbuhan ekonomi tahun ini. "Kita harapkan pada triwulan dua, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari triwulan satu, yang dipicu dari konsumsi dari investasi," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Sri Mulyani mengatakan salah satu pemicu tingginya konsumsi rumah tangga pada triwulan II adalah pencairan THR pada Mei maupun gaji 13 pada Juni 2019. Dia menjelaskan pemberian THR dan Gaji 13 ini bisa memberikan dampak langsung kepada konsumsi maupun dampak lanjutan kepada sektor industri lainnya.

"Kita berharap pengaruh lebih besar dari bulan-bulan biasa, meski tidak semua dibelanjakan. Multiplier effect terjadi kalau membeli makanan dan baju yang berdampak ke produsen dan perdagangan," ujarnya. Dia menambahkan upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk mempertahankan konsumsi rumah tangga adalah dengan menjaga daya beli masyarakat.

"Konsumsi bisa di atas lima persen, bila situasi politik tetap kondusif dan sentimen tetap terjaga, melalui harga-harga yang stabil dan daya beli masyarakat tidak tergerus inflasi," ujarnya.

Selain itu, Sri Mulyani mengharapkan membaiknya kinerja investasi pada triwulan II seiring dengan persepsi positif pemilik modal terhadap perekonomian Indonesia usai pemilu. "Dengan adanya kepastian politik, perilaku wait and see menjadi berkurang. Dinamika kredit juga masih baik, yang terlihat dari kredit investasi tumbuh 14 persen," ujarnya.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan I-2019 tumbuh 5,07 persen atau sedikit lebih baik dari periode sama 2018 sebesar 5,06 persen. Kinerja perekonomian ini antara lain didukung konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,01 persen dan pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 5,03 persen.

Di Bawah Target

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini diperkirakan di bawah target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tim Ekonomi Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2019 dapat mencapai kisaran 5,22 persen atau sedikit di bawah asumsi pemerintah 5,3 persen.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam pemaparan di Jakarta, Rabu (15/5), mengatakan perekonomian Indonesia akan didukung oleh beberapa faktor musiman yang dapat membantu pertumbuhan per triwulanan. Faktor musiman tersebut antara lain bergesernya musim panen dari Maret ke April, perayaan Ramadan dan Idul Fitri, masa libur sekolah dan tahun ajaran baru serta pemberian THR serta gaji ke-13 bagi PNS.

Selain itu, kinerja ekonomi ikut terbantu oleh masuknya aliran modal masuk yang akan mendorong tumbuhnya investasi serta membaiknya realisasi belanja pemerintah pada dua triwulan terakhir 2019. "Kami melihat potensi aliran masuk modal asing akan kembali tumbuh pada paruh kedua tahun 2019, seiring dengan meredanya ketidakpastian akibat tahun politik dan pengumuman kabinet kerja yang baru," kata Andry.

Meski demikian, dia mengingatkan potensi risiko bagi proyeksi ini, karena adanya kemungkinan penurunan permintaan global dan meningkatnya tensi perang dagang, yang dapat mengganggu kinerja perdagangan nasional.

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top