Konsolidasi Politik Sulit Terwujud
Syarif yang juga Guru Besar Universitas Nasional itu melihat dalam satu atau dua tahun terakhir demokrasi Indonesia hanya bertujuan citra, sedangkan fungsi demokrasi itu sendiri hilang. Dari hasil kajian LIPI, kata Syarif, ada empat hal dalam indeks demokrasi nasional yang patut jadi perhatian dan mendapat nilai sangat jelek.
Keempatnya adalah kebebasan berserikat dan berkumpul, kebebasan berpendapat, partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan pemerintahan serta peradilan yang independen.
"Akibatnya terjadi demokrasi ilusif yang membuat pemerintahan tidak berjalan efektif karena jabatan struktural dibajak parpol. Pemerintah tidak fokus karena hal-hal yang tidak perlu dan tidak seharusnya menjadi persoalan, tapi muncul ke permukaan sehingga urusan negara terabaikan," ungkap Syarif.
Peneliti Universitas Indonesia, Sri Budi Eko Wardani mengatakan optimisme terhadap masa depan Indonesia harus tetap dijaga. Jika melihat perkembangan demokrasi Indonesia pasca Reformasi, terdapat sejumlah kemajuan yang signifikan.
"Artinya sebagai bangsa Indonesia harus tetap optimistis. Memang ada gangguan-gangguan, memang ada halangan rintangan, tapi kalau bangsa ini bisa melewati, saya rasa bukan mustahil Indonesia menjadi role model dalam beberapa tahun ke depan," ujar Sri. rag/AR-3
Komentar
()Muat lainnya